pelantar.id – bright PLN Batam terus berupaya memastikan ketersediaan listrik untuk masyarakat Kota Batam dan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) selama lebaran.

Selama enam hari, dimulai dari H-3 pada Selasa (12/6) sampai H+3 atau Senin (18/6) lebaran, ada. 250 petugas yang bersiaga selama waktu tersebut. Dari 250 petugas yang ada, 69 petugas menangani jika nantinya terjadi gangguan, 60 orang bertugas di pos gardu induk, 52 petugas bersiaga di pos pembangkit, dan 69 sisanya berada pada jajaran manajemen.

Direktur Operasi Bright PLN Batam, Awaluddin Hafid mengatakan petugas gangguan, gardu induk, dan tenag piket akan bertugas 24 jam dengan pembagian kerja tiga shift. Pada kondisi normal, ada 180 petugas yang disiagakan untuk kelancaran pelayanan listrik kepada masyarakat.

“Memang kita ada persiapan khusus pada momen seperti lebaran memiliki persiapan khusus, termasuk hari besar lainnya. Kita juga telah bersiap sejak bulan ramadan ini. Petugas kita telah bersiaga, memastikan kelancaran aktivitas masyarakat di lebaran kali ini,” kata Hafid di Batam, Kamis (7/6).

Hafid juga menjelaskan, kapasitas pembangkit yang saat ini sebesar 545 mega watt, berbanding dengan beban tertinggi pemakaian masyarakat sebesar 400 mega watt, masih menyisakan cadangan yang tenaga yang cukup positif.

Sementara untuk pemakaian tertinggi di hari H pada Jum’at (15/6) berada di angka 240 mega watt, sementara pada malam sebelum hari H pemakaian masyarakat hanya sebesar 200 mega watt. Cadangan yang mencapai 60 persen di hari H ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan cadangan tahun lalu.

“Tahun lalu kita tidak memiliki gangguan, kita siapkan antisipasi dengan melakukan pemeliharaan sebelumnya. Intinya ada antisipasi terkait kemungkinan gangguan,” kata Hafid lagi.

Joko Sulistyo