pelantar.id – Sebanyak 260 personel Satpol PP Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menjalani tes urine di Gedung Nasional, Tanjungbalai Karimun, Rabu (20/9). Tes urine itu untuk mencegah keterlibatan personel dalam jeratan narkoba.

Bupati Karimun, Aunur Rafiq yang meninjau pelaksanaan tes urine tersebut mengatakan, pihaknya fokus melakukan tes urine pada personel Satpol PP karena mereka terlibat langsung dalam kegiatan pengamanan, penertiban, termasuk pada kehidupan hiburan malam.

“Jadi, karena aktivitas mereka cukup sering pada kegiatan penertiban,, ada kemungkinan terjerumus. Tapi mudah-mudahan seluruh anggota Satpol PP Karimun bersih dari narkoba,” katanya.

Rafiq mengatakan, jika ada personel yang terindikasi menggunakan narkoba, pemerintah akan memberi pembinaan. Selanjutnya akan dilakukan kegiatan rehabiliatif.

“Kalau memang sudah berulang-ulang bisa saja dikenakan sanksi,” tegasnya.

Bupati Karimun, Aunur Rafiq meninjau pelaksanaan tes urine terhadap personel Satpol PP di Gedung Nasional, Tanjungbalai Karimun, Rabu (20/9).
Foto:PELANTAR/Abdul Gani

Rencananya, semua pegawai di masing-masing organisasi perangkat daerah akan dites urine pada 2019, sesuai dengan penganggaran di APBD.

Kepala Satpol PP Karimun, TA Rahman mengatakan, tes urine itu juga bertujuan untuk melihat sudah sejauh mana keterlibatan lima orang anggotanya yang tahun lalu sempat ketahuan mengkonsumsi narkoba. Dari 260 personel yang ikut tes urine, 208 orang di antaranya bertugas di Pulau Karimun dan sisanya di pulau-pulau pada setiap kecamatan.

“Tahun lalu ada lima anggota yang positif, sebagai pengguna (narkoba). Mereka sudah dibina dan diasesment lagi. Sekarang sudah negatif,” ujarnya.

Rahman menegaskan, jika orang yang sama kembali terindikasi terlibat narkoba, maka akan diberi sanksi tegas. Bagi honorer akan langsung dipecat sedangkan PNS diberi sanksi kepegawaian sesuai undang-undang yang berlaku.

Ia berharap kasus tahun lalu menjadi pelajaran bagi personel lain dan seluruh pegawai Pemkab Karimun lainnya. Tahun ini, para pegawai yang kedapatan baik sebagai pengguna apalagi pengedar narkoba, sanksi berat akan langsung diterapkan.

“Kami dengan pimpinan sudah sepakat untuk memberhentikan tenaga honorer yang terlibat narkoba. Tahun ini saya tidak mau ada anggota Satpol PP terindikasi pengguna narkoba, karena dampaknya sangat tinggi, baik terhadap masyarakat maupun terhadap lembaga,” katanya.

Reporter : Abdul Gani
Editor : Yuri B Trisna