pelantar.id – Sebanyak 45.587 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau ikut dalam program konversi minyak tanah ke gas. Peserta program konversi energi tersebut merupakan pengguna minyak tanah yang tersebar di 12 kecamatan.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun, Muhammad Yosli mengatakan, sebaran peserta konversi energi adalah, 1.874 KK di Kecamatan Belat, Buru (2.989 KK), Durai (1.982), Karimun (6.992 KK), Kundur (4.873 KK), Kundur Barat (3.303 KK), dan Kundur Utara sebanyak 2.367 KK. Selanjutnya, di Kecamatan Meral ada 7.821 KK, Moro (5.185 KK), Meral Barat (3.298 KK), Tebing (3.918 KK) dan Kecamatan Ungar sebanyak 1.824 KK.

“Daftar peserta itu berdasar hasil verifikasi Dirjen Migas,” kata Yosli di Tanjungbalai Karimun, kemarin.

Ia mengatakan, dalam rapat pembahasan Harga Eceran Tertinggi (HET) gal elpiji beberapa hari lalu, pihak Pertamina mengatakan, peserta program konversi energi tersebut jumlahnya menurun dibanding data Pemkab Karimun pada 2017 yakni 65.000 KK.

Yosli mengatakan, pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas yang direncanakan pada akhir 2018 dilakukan secara bertahap. Jika ada warga yang belum terdata, nanti akan diusulkan kembali tahun berikutnya.

Ia menegaskan, pihaknya hanya mengusulkan, sedangkan yang memverifikasi adalah Dirjen Migas. Menurutnya, program konversi minyak tanah ke gas diperuntukkan bagi pengguna minyak tanah murni, baik untuk rumah tangga maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Untuk UMKM, lanjut Yosli, syaratnya harus menunjukkan izin usaha agar dapat memperoleh satu paket tabung gas elpiji bersubsidi 3 kilogram, lengkap dengan selang, kompor dan peralatan lainnya. Saat ini, program konversi migas di Karimun sudah masuk tahap pengajuan HET dari Himpunan Swasta Nasional Pengusaha Migas (Hiswana Migas) Provinsi Kepri.

Baca Juga : Program Batam Kota Gas Dilanjutkan

Hiswana Migas Kepri mengusulkan tiga HET yaitu, untuk Pulau Karimun Besar sebesar Rp29.781, Pulau Kundur Rp30.673 dan Moro Rp28.887 per tabung. Yosli mengatakan, usulan HET tersebut akan dibahas oleh tim pemerintah daerah.

“Masih akan dikaji lagi, agar HET tersebut benar-benar sesuai dan tidak memberatkan masyarakat,” kata dia.

Untuk pendistribusian gas elpijinya, lanjut Yosli, akan dilaksanakan oleh pihak Pertamina. Di Karimun, saat ini ada 5 agen yang selama ini mendistribusikan minyak tanah. Nantinya, Pertamina akan memanfaatkan kelima agen tersebut untuk menyalurkan gas elpiji dalam program konversi ini.

 

Reporter : Abdul Gani
Editor : Yuri B Trisna