pelantar.id – Pelabuhan domestik di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sudah siap melayani masyarakat yang ingin mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah. Ada 92 unit kapal antarpulau antarprovinsi yang disiapkan untuk mengangkut penumpang.
Kepala Bidang Kepelabuhanan Kantor Pelabuhan Batam, Doddy Triwahyudi mengatakan, ke-92 kapal tersebut mampu mengangkut 16.513 penumpang dengan tujuan pulau-pulau di Kepri dan Riau.
“Ada 92 unit kapal yang siap berlayar, dengan kapasitas 16.513 penumpang,” katanya dalam rapat koordinasi persiapan mudik Lebaran 2018 di Batam, Selasa (22/5).
Dodi mengatakan, kapal-kapal itu akan melayani pelayaran melalui Pelabuhan Sekupang, Telaga Punggur, Harbour Bay, Batuampar dan Pelabuhan Ro-Ro Punggur. Pelayaran di Terminal Sekupang, dilayani 43 unit armada dengan kapasitas penumpang 7.286 orang, yang terdiri dari 26 armada di lima perusahaan dengan kapasitas angkut 5.954 penumpang untuk rute Tanjungbalai Karimun, Tanjungpinang, Tanjungbatu, Guntung, Moro, Pulau Buru, Selatpanjang, Bengkalis, dan Dumai. Kemudian, ada juga enam perusahaan pelra yang memiliki 17 armada berkapasitas 1.332 kursi.
Untuk Pelabuhann Telagapunggur, penumpang akan dilayani 38 unit armada berkapasitas 3.860 orang dengan tujuan Tanjungpinang dan Bintan. Terminal Harbour Bay dilayani empat unit armada dengan kapasitas 914 penumpang tujuan Tanjungbalai Karimun.
Kemudian, Terminal Batuampar dilayani satu unit kapal Pelni Kelud berkapasitas 3.164 orang tujuan Karimun dilanjutkan ke Medan. Terminal Ro-Ro Telagapunggur dilayani enam unit armada berkapasitas 1.289 penumpang.
Jumlah penumpang pada musim mudik Idul Fitri 1439 Hijriah/2018 diprediksi naik 5 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu, penumpang saat Lebaran sebanyak Jika tahun 2017
Doddy mengatakan, pihaknya memprediksi jumlah penumpang pada musim mudik Lebaran tahun ini naik 5 persen menjadi 277.901 orang. Perkiraan itu berdasarkan rata-rata persentase kenaikan jumlah penumpang lima tahun terakhir.
“Dari 2016 ke 2017 naik 4,55 persen. 2018 kami perkirakan naik 5 persen,” kata dia
Dalam rapat itu juga, Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso menyatakan maskapai Citilink Indonesia, Lion Air dan Sriwijaya menambah jadwal penerbangan dari Batam dengan tujuan sejumlah kota di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat mudik Lebaran 2018.
“Ada penambahan penerbangan untuk mudik Lebaran tahun ini, Citilink ke Padang dan Palembang. Citilink menambah jadwal penerbangan mulai 11 Juni hingga 24 Juni 2018, penambahannya sehari satu penerbangan,” kata Suwarso.
Kemudian, Lion Air menambah jadwal penerbangan rute Batam-Pekanbaru, satu kali penerbangan dalam sehari, mulai 11 Juni hingga 16 Juni 2018. Sriwijaya menambah jadwal penerbangan tujuan Batam-Jakarta dan Batam-Jambi.
“Sriwijaya sehari saja,” kata dia.
Suwarso mengatakan, pihak maskapai masih mengajukan penambahan jadwal penerbangan dari Batam kepada Kementerian Perhubungan, di antaranya Lion Air dengan tujuan Batam-Surabaya dan Batam-Medan.
Kementerian Perhubungan masih mempertimbangkan kesiapan maskapai untuk menerbangkan rute itu, juga ketersediaan waktu penerbangan di Bandara Hang Nadim.
“Lion masih mengajukan untuk tujuan Surabaya dan Medan, belum disetujui,” katanya.
Bandara Hang Nadim Batam memperkirakan puncak arus mudik terjadi mulai H-7 Lebaran, saat cuti bersama dimulai. Sementara itu, Citilink Indonesia menyediakan sebanyak 86.400 kursi tambahan selama masa Angkutan Lebaran, mulai 8 hingga 28 Juni 2018.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan angka tersebut meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya 60.000 kursi tambahan. Kementerian Perhubungan telah memperkirakan pertumbuhan angkutan udara pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2018 akan mengalami kenaikan melebihi sembilan persen. Hal ini terkait dengan membaiknya perekonomian masyarakat dewasa ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan bahwa pada angkutan lebaran tahun lalu pertumbuhan angkutan udara mencapai 8,4 persen.
“Angkutan udara ini adalah unggulan karena memang pertumbuhan tahun lalu itu 8,4 persen. Kita lihat daya beli masyarakat juga sudah membaik. Karenanya tahun ini kita perkirakan pertumbuhan di angkutan udara paling tinggi yakni melebihi sembilan persen,” katanya.
Sumber: Antara