pelantar.id – Ada Lima kasus bunuh diri di Batam pada tahun 2019 dari data yang dicatat Polresta Barelang. Satu di antaranya seorang polisi.
Ini bukan kali pertama polisi bunuh diri di Batam, pada tahun 2014 dan 2018 masing-masing ada satu kasus bunuh diri yang dilakukan polisi.
Data bunuh diri tahun 2019, dari kronologis kejadian yang dirangkum, tiga di antaranya bunuh diri dengan cara menggantung diri. Sementara polisi yang bunuh diri dua di antaranya menggunakan senjata api.
Bunuh diri tak mengenal pelaku. Siapa saja rentan terserang jika mengalami kondisi yang dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
Dilansir dari Halodokter.com kemungkinan orang bunuh diri dikarenakan gangguan mental. Sekitar 90 persen orang yang melakukan bunuh diri mengalami masalah psikologis.
Beberapa pemicu utama bunuh diri di antaraya dapat dikarenakan depresi dan gangguan bipolar.
Pencegahan bunuh diri bisa terhindarkan dengan lebih cepat mengobati pemicunya minimal dengan memberikan pertolongan pertama, minimal pertolongan di tingkat puskesmas.
Seperti yang pernah diberitakan di pelantar.id, Didi Kusmarjadi (22/10/2019), Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) kota Batam mengatakan saat ini puskesmas-puskesmas di Batam telah menyediakan dokters spesialis jiwa dan pelayanan kejiwaan hingga terapi suportif berupa pendampingan pada si penderita.
Daftar puskesmas tersebut terlampir dari grafis berikut:
Namun, masih dipertanyakan apakah petugas di setiap puskesmas di Batam sudah mampu menangani pasien tahap depresi?