Pelantar.id – Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI Batam), Slamet Widodo menyayangkan tidak adanya kanal khusus dari pemerintah Batam untuk update satu pintu informasi virus corona.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi santai bersama anggota AJI Batam, dalam menyikapi pemberitaan virus corona di Batam, Kamis 12 Maret 2020 di Imperium.
“Ya ini satu hal penting yang perlu kita upayakan kepada pemerintah daerah di Batam terutama dinkes, supaya media atau jurnalis mendapatkan informasi yang sama dan akurat terkait virus corona,” kata dia.
Pemantik lain yang hadir, Muhammad Nur, mantan ketua AJI Batam periode 2008-2011 sekaligus redaktur Batampos juga memiliki pandangan yang sama. Menurutnya masih ditemukan kesimpangsiuran informasi yang didapat jurnalis dari pemda.
Untuk jurnalis sendiri, M. Nur juga berpesan untuk mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber yang valid dan mencoba memberikan informasi yang lebih bersifat edukasi.
“Kita di Batam memang kekurangan pakar yang menguasai virus corona akhirnya kita hanya berpatokan pada keterangan dinkes, ya mungkin kita bisa menulis dampak lain selain memberitakan virus itu sendiri,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, M.Nur juga mengajak kawan-kawan jurnalis di Batam untuk tetap memperhatikan kode etik dalam pemberitaan dan senantiasa memperhatikan keselamatan saat meliput.
“Korban harus dilindungi, jangan memberi tahu identitasnya karena akan memberi sanksi sosial kepadanya, sebaiknya ditulis kode atau penggunaan umur,” ujar dia.