pelantar.id – Senyum di wajah Elia tak hilang-hilang sejak namanya disebut dan diminta naik ke pentas kecil di ruang lobi GraPari Telkomsel, Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/6). Ibu dua anak itu adalah satu dari ratusan pelanggan Telkomsel yang terpilih mengikuti program Pulang Basamo dalam Telkomsel Mudik Fair 2018.

“Ya, Alhamdulillah, saya bisa mudik ke Padang, Lebaran bersama keluarga di kampung,” kata perempuan berjilbab itu saat ditanya perasaannya oleh Tasha, Corp. Communications Sumbagteng Telkomsel.

Elia mengaku, ia bisa ikut dalam program ini setelah diberitahu saudaranya. Namun, saat ia mengecek jumlah Telkomsel POIN-nya, tak sampai 500 poin. Sementara, syarat untuk mendapatkan satu tiket gratis, harus menukarkan 500 poin.

Ia pun sempat galau. Jangankan untuk suami dan dua anaknya, mendapatkan tiket bagi diri sendiri pun Elia tak bisa lantaran poin Telkomsel-nya tak mencukupi. Apa mau dikata, kalau memang sudah rezeki tak akan kemana. Saudara Elia menawarkan poin Telkomsel-nya. Kemudian, ada pula sejumlah temannya yang juga berbaik hati memberikan poin. Dengan modal poin yang lebih dari cukup, Elia pun mendatangi Grapari Telkomsel, dan sukses mendapatkan tiket gratis mudik naik pesawat Citilink ke Padang.

Peserta program Pulang Basamo Telkomsel menaiki bus yang akan mengantar ke Bandara Hang Nadim, Batam, Senin (11/6).
Foto: pelantar.id/YB Trisna

Hal senada disampaikan Agung Albar, pemegang tiket mudik gratis tujuan Pekanbaru. Ia senang, hanya dengan menukarkan Telkomsel POIN, ia dan istrinya sudah bisa merasakan berlebaran di kampung, naik pesawat gratis.

“Ini baru yang pertama kali saya ikut, katanya Telkomsel sudah sering bikin acara mudik gratis, tapi saya baru tahu sekarang. Begitu dapat informasinya, saya langsung tukarkan poin, kami dua orang,” katanya.

Sekira pukul 10.15, ratusan peserta Pulang Basamo diberangkatkan dari GraPari Telkomsel ke Padang, Sumatera Barat dan Pekanbaru, Riau, melalui Bandara Hang Nadim Batam. Pelepasan dilakukan oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi yang didampingi sejumlah pejabat Telkomsel dan Citilink, maskapai penerbangan yang terlibat dalam program ini.

Vice President Sales and Marketing Area Sumatera Telkomsel, Erwin Tanjung mengatakan, program mudik Pulang Basamo ini sebagai wujud apresiasi Telkomsel kepada pelanggan setianya.  “Kami memahami kebutuhan pelanggan Sumatera yang identik dengan mudik saat Idul Fitri. Kami memberi kemudahan, cukup dengan menukarkan Telkomsel POIN, pelanggan sudah bisa mendapat tiket gratis Citilink,” katanya.

Erwin mengatakan, program mudik ini menjadi bagian dalam program mudik bersama BUMN di wilayah Jakarta yang menggunakan pesawat, kereta api, dan kapal laut. Khusus di Sumatera, Telkomsel memilih rute Batam-Padang dan Batam Pekanbaru dengan menggunakan pesawat Citilink.

Ia berharap para peserta mudik tahun ini bisa merasakan manfaat sebesar-besarnya dari program Telkomsel. Secara teknis, pihak Telkomsel akan mengantar pemudik hingga ke Bandara Hang Nadim, kemudian setibanya di bandara tujuan akan disambut oleh jajaran Telkomsel setempat beserta keluarga masing-masing.

“Selamat menempuh perjalanan, semoga selamat sampai ke tujuan, berkumpul dengan keluarga tercinta. Tetap utamakan keselamatan, jadikan perjalanan ini aman dan nyaman,” katanya.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi bersama Vice President Sales and Marketing Area Sumatera Telkomsel, Erwin Tanjung  melepas keberangkatan peserta Pulang Basamo Telkomsel di depan GraPari Telkomsel Batam, Senin (11/6).
Foto: pelantar.id/YB Trisna

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengapresasi apa yang dilakukan manajemen Telkomsel tersebut. Menurutnya, program mudik Telkomsel ini pantas diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di Batam, karena dapat membantu meringankan beban masyarakat.

Saat melepas keberangkatan bus yang mengangkut pemudik, Rudi berjanji akan menjaga Batam agar tetap aman dan kondusif selama sebagian besar masyarakat Batam mudik ke kampung halaman. Ia berpesan kepada pemudik, agar menitipkan harta bendanya di Batam kepada tetangga dan petugas keamanan di lingkungan tempat tinggalnya.

Rudi pun mengimbau agar pemudik yang kembali ke Batam, jika membawa sanak saudara, hendaknya yang benar-benar memiliki kemampuan khusus di bidang tertentu. Dengan demikian, tidak akan sulit menemukan pekerjaan yang sesuai di Batam.

“Agar tak sia-sia jadinya kita merantau ke Batam ini, harus betul-betul yang punya keahlian. Jangan asal bawa saja,” katanya.

Yuri B Trisna