Pelantar.id – Satu cara untuk menghindarkan pengguna internet dari kejahatan di dunia maya adalah mulai menggunakan aplikasi VPN sebagai pelindungan privasi.
VPN merupakan jaringan virtual yang dipercaya dapat mengalihkan pencarian di internet secara anonim karena VPN menyediakan pilihan alamat IP yang berbeda dari yang disediakan oleh Penyedia Layanan Internet (ISP) online.
Menggunakan VPN juga dapat membuatnya seolah-olah pengguna berada di negara yang berbeda. Namun, apakah aman menggunakan aplikasi ini?
Dikutip dari techradar.com, belakangan para peneliti menemukan pengumpulan database dari pengguna dari tujuh aplikasi VPN. Pertama kali diidentifikasi oleh para peneliti di Comparitech, cluster Elasticsearch yang dikonfigurasikan sedemikian rupa di mana siapa pun dapat mengaksesnya, dan berisi data pengguna.
Baca: Bahaya Deepfake, Teknologi AI yang Bisa Palsukan Wajah dan Suara
Awalnya data itu dianggap dikelola semata-mata oleh UFO VPN, tetapi ditemukan pula ada enam penyedia lain berbagi basis data yang diduga juga terlibat.
Selain VPN UFO, data yang terkait dengan pengguna seperti FAST VPN, VPN Gratis, Super VPN, Flash VPN, Secure VPN, dan Rabbit VPN juga termasuk dicurigai. Namun pihak-pihak dari aplikasi tersebut belum memberikan tanggapan.
Apa yang bisa dilakukan?
Untuk menghilangkan kekhawatiran pengumpulan data pengguna itu, pengguna harus mencari penyedia terpercaya yang layanannya diaudit secara teratur oleh pihak ketiga.
ExpressVPN dan NordVPN, misalnya, baru-baru ini menjalani audit tanpa log untuk memastikan standar privasi pengguna.
Untuk itu, pengguna layanan VPN perlu hati-hati karena telah diperingatkan untuk memeriksa keamanan berinternet setelah beberapa penyedia layanan VPN diketahui telah membocorkan data mereka.
Techradar.