Anthropomorphism merupakan pandangan terhadap makhluk di luar manusia yang memiliki kemampuan seperti manusia.
Pelantar.id – Yusi Avianto Pareanom dalam kumcernya Rumah Kopi Singa Tertawa pada bab Cara-cara Mati yang Kurang Aduhai mewaritakan kematian sosok Ratna ditabrak sepeda motor seorang tukang ojek yang membanting stang demi menghindari kucing hitam.
Pada peristiwa itu Ratna terpelanting dengan kepala belakangnya menghantam aspal. Namun saat tubuhnya melayang di udara–dalam hitungan waktu sepersekian detik–Ratna reflek berteriak, “E, tobil!”
Karena kejadian itu banyak orang berpikiran cara matinya Ratna kurang aduhai. Ditabrak tukang ojek lalu terpelanting sembari melontarkan seruan remeh mengucapkan nama anak kadal.
Menariknya Yusi mengabarkan mitos melalui tanggapan tetangga Ratna yang mengatakan bahwa kematian kerena kucing hitam, apa lagi kulit kucing itu terkelupas di sana-sani merupakan pelebaya buruk.
Di negera dunia ketiga seperti Indonesia bukan rahasia umum lagi kucing hitam sering diasosiasikan dengan anggapan kesialan atau dalam science disebutkan dengan anthropomorphism.
Anthropomorphism menurut Adam Waytz dari Northwestern University of Illinois merupakan pandangan terhadap makhluk di luar manusia yang memiliki kemampuan seperti manusia.
Misalnya, seperti mitos kucing hitam di Indonesia atau adanya roh-roh tertentu yang menyebabkan sakit, dan persoalan ketika malam hari dahan pohon ditiup angin lalu menyentuh daun jendela rumahmu, maka itu adalah hantu yang mencoba mengirimkan pesan.
Begitu juga dengan kucing indehoy di malam hari yang kadang diasosiasikan bahwa mereka sedang melihat setan. Kupu-kupu yang masuk ke dalam rumah maka akan ada tamu datang.
Anthropomorphism disebutkan Waytz merupakan bentuk umum ketika manusia merasa tidak bisa mengendalikan kenyataan yang terpampang di kehidupan mereka.
Tapani Riekki, Psikolog asal Finlandia pernah mengadakan penilitian akan kasus ini. Mengambil sampel kelompok yang percaya akan konsep paranormal, mitos, takhayul dan kelompok yang satu lagi skeptik akan hal ini.
Hasil dari penelitian sebagaimana pernah juga dituliskan Kompas. Orang yang mempercayai takhayul akan cendrung melihat niat dari balik suatu tindakan/gerakan. Aktivitas otak kanan mereka menciptakan kepercayaan lebih dominan dalam mengatur persoalan visual paranormal.
Penelitian ini pun membuktikan bahwa kepercayaan akan mitos dan takhayul sudah tidak bisa lagi diekslusifitaskan kepada masyrakat Indonesia saja.
Beberapa survey di internet menyebutkan bahwa tiga perempat orang Amerika juga banyak kok yang percaya sama mitos, takhayul atau hal-hal berbau paranormal. Yaiyalah kalau gak gitu, gak mungkin film-film seperti Paranormal Activity, Ghostbusters, Ghost Bumb, atau Alien dan Yeti banyak diminati.
Survei Journal of Applied Animal Welfare bahkan menyebutkan 13 persen penduduk negeri Donald Trump itu percaya bahwa nasib sial akan menimpa orang yang melihat kucing hitam di persimpangan jalan–untung bukan orang-orang kiri dipersimpangan jalan.
Mitos Kucing Hitam dari Belahan Dunia
Berawal dari fiksi Rumah Kopi Singa Tertawa Yusi Avianto yang mencoba mengopyok khazanah kebudayaan dan menjadinya kegilaan yang indah untuk dibaca.
Maka berkat hasil revolusi klak klik kluk klok 4.0 yang sedang latah-latahnya digaungkan negara, saya pun berhasil mengumpulkan data-data singkat mengenai kepercayaan beberapa negara di Bumi yang kita cintai ini. Tentunya terhadap kucing yang turut menjadi mitos dalam novel The Black Cat karya Edgar Allan Poe.
Negara pertama adalah Amerika Serikat. Sesuai dengan survei Journal of Applied Animal Welfare terhadap penduduk AS bahwa akan ada kesialan jika seseorang melihat kucing hitam di persimpangan jalan. Karena hal ini banyak warga yang tidak ingin memelihara kucing hitam.
Beranjak ke Britania Raya. Di negeri Ratu Elizabeth mitos akan kucing hitam malah cukup membuat kita lega. Pasalnya ketika kau menghadiahi kucing hitam kepada sepasang pengantin maka pengantin tersebut akan mendapatkan kebahagiaan.
Di negerinya Vladimir Putin, jika seseorang melihat kucing hitam melintas di hadapannya maka orang itu lebih baik patah balik sembari memegang kancing pakaiannya agar terhindar dari hal sial. Oh, Gusti. Kasihan orang yang pakaiannya tidak memiliki kancing di Rusia.
Masih di Eropa, yaitu Jerman dan Italia. Kampungnya dedengkot fasis di muka Bumi juga tidak ingin ketinggalan. Jika kucing hitam melompat ke atas kasur seorang yang sedang sakit. Tak dipungkuri lagi, malaikat Izrail sedang on the way ke kamar sang pesakitan.
Di Benua Asia, tepatnya India ditemukan mitos yang cukup gore atau terkesan brutal. Hingga kalangan animal lovers khususnya kucing tak bisa tinggal diam.
Soalnya di kampung Amitabh Bachchan ada kepercayaan bahwa jiwa-jiwa reinkarnasi hanya bisa dibebaskan dengan cara melemparkan kucing hitam dalam kobaran api.
Masih di kawasan yang tak jauh berbeda yakni dari suku Bengali. Mitos kucing hitam cukup mewakili kisah-kisah penyihir dalam komik yang sering aku baca pas kanak-kanak.
Bagi mereka ada kepercayaan bahwa terdapat seorang perempuan–mungkin penyihir jahat–yang bisa mengubah jiwa manusia menjadi kucing.
Pun juga di Tiongkok ada mitos yang cukup materialistik. Jika kau bertemu kucing hitam maka siap-siaplah sebentar lagi penyakit dan kemiskinan akan datang menghapiri. Maka dari itu bertobatlah!
Terakhir di Indonesia ada empat mitos yang selalu aku dengar sedari kecil.
Pertama, jika kau menabrak kucing hitam (atau kucing secara umum) dan tidak menguburkannya dengan pakaian yang dipakai saat peristiwa lakalantas itu terjadi. Siap-siap kesialan menghampirimu.
Kedua, kucing hitam yang kebetulan melangkahi jenazah maka dipercaya jenazah itu akan bangkit seketika karena dirasuki roh jahat yang dibawa si kucing.
Ketiga, kucing hitam yang kau temukan saat melintas di suatu kegiatan maka usaha yang sedang dilakukan saat itu dipercaya hanya akan berakhir dengan kesia-siaan.
Terakhir jangan menganiaya kucing hitam. Kucing itu pasti akan kesakitan dan kasihan juga kucing saat dipukul tidak pernah melakukan pembalasan. Jangan setega itu, kalau gak aku akan sumpahi rejekimu tidak mengalir dari sekarang atau 50 tahun lagi, mau?