pelantar.id – Apakah aplikasi yang Anda instal dari Google Play sepenuhnya gratis? Anda mungkin terbiasa menemukan iklan yang secara tiba-tiba muncul seperti pop-up ketika menginstal sebuah aplikasi secara gratis.
Itulah jawabannya, kita harus membayarnya dengan iklan. Kita harus rela iklan akan muncul di aplikasi yang diunduh sebagai ganti menginstal aplikasi gratis.
Umumnya, aplikasi versi gratis ini selalu menanyangkan iklan dan yang tak dapat kita elakkan adalah mereka (pemilik aplikasi) juga pengumpulan data pengguna.
Demikian juga, ketika menggunakan media sosial seperti Facebook hingga Instagram. Facebook adalah media sosial yang kita gunakan secara gratis.
Apa benar Facebook tidak mengharapkan apa-apa dari penggunanya? Beberapa waktu lalu, Pihak Facebook melakukan pelanggaran karena menjual data penggunanya yang melibatkan Cambridge Analytica.
CA (Cambridge Analytica) adalah perusahaan konsultasi politik yang memanfaatkan data mining dan analisis. Dikutip dari CNNIndonesia, sekitar 87 juta data pengguna Facebook telah disalahgunakan.
Data tersebut digunakan untuk kepentingan kampanye pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada tahun 2016.
Dengan masuk ke Facebook, artinya kita sudah bersedia bahwa data diri kita bisa digunakan Facebook.
Aktivitas di Internet Meninggalkan Rekam Jejak Digital Anda
Upaya pengumpulan data ini selain melalui unduh aplikasi dan media sosial juga dilakukan melalui aktivitas web, penerimaan email, data transaksi kartu kredit, dan geolokasi.
Dari data yang tersimpan, aktivitas atau perilaku Anda dengan mudah terbaca oleh sasaran penjaja iklan: melalui situs mana saja yang Anda kunjungi? apa yang Anda cari? apa yang Anda beli? dan sebagainya.
Rekam jelajah di dunia maya akan terekam dan dipetakan untuk menentukan sasaran pengiklanan. Misalnya Anda baru saja membuka situs Tokopedia, dan menemukan sebuah sepatu.
Ketika membuka Facebook atau Instagram iklan sepatu tiba-tiba muncul di aplikasi itu. Mengapa mereka bisa tahu kesukaan kita? ya tentu saja tahu dari rekam jelajah Anda di dunia maya.
Dengan menggunakan Gmail, Maps, atau YouTube, Google mengumpulkan informasi tentang Anda dan dipetakan untuk target iklan untuk pihak yang berkepentingan dan kita juga tidak tahu kepada siapa saja dan untuk apa saja data itu disebar.
Bagaimana Melindungi Data Pribadi?
Kita sudah terlalu dekat dengan dunia internet, cukup sulit menghindari untuk tidak menggunakan. Namun, bagaimanapun juga kita dapat memonitor dan membatasi data pribadi di internet.
Menurut Vox.com, kesalahan banyak orang adalah membagikan data mereka dengan suka rela karena tidak membaca ketentuan layanan.
Malas membaca karena setiap ketentuan selalu berisi aturan yang panjang sehingga pengguna segera ‘submit” untuk menyetujui.
Masih menurut Vox, sebenarnya beberapa perusahaan juga memberikan transparansi kepada pengguna bahwa mereka akan mengumpulkan atau menyimpan data Anda, seperti yang dilakukan Google, Facebook, dan Amazon.
Mereka menawarkan pengaturan semacam layanan “privasi”- yang membantu Anda memahami data apa yang mereka kumpulkan tentang Anda. Anda bisa memutuskan keluar dari ketentuan itu.
Anda bisa menggunakan browser yang mengurangi pelacakan saat browsing di internet seperti Duck Duck Go. Banyak ekstensi browser privasi lainya yang dapat melindungi Anda dari iklan dan pelacakan, seperti Privacy Badger, uBlock Origin, AdBlock Plus, Ghostery, dan Noscript.
Yang perlu kita ingat adalah tidak ada aplikasi yang sepenuhnya gratis. Mereka menggunakan data kita sebagai ganti mata uang untuk membayar semua itu.
vox