Pelantar.id – Masyarakat mulai ramai menggunakan penyemprotan disinfektan untuk menghindari penyebaran coronavirus. Namun, sayangnya dalam penggunaannya masih banyak yang salah, misalnya menyemprotkan ke tubuh manusia.

Seperti kita ketahui, disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit. Penggunaan cairan ini hanya untuk disemprotkan ke benda padat. Bukan sebaliknya ke tubuh manusia.

Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, disinfektan tidak menghilangkan patogen jenis spora bakteri yang terdapat di permukaan benda mati non-biologis seperti pakaian, lantai, dan dinding.

Umumnya disinfektan diisi olah bahan kimia penghilang mikroorganisme patogen, yang digunakan untuk mendisinfeksi ruangan dan permukaan, seperti lantai, perabot, peralatan kerja, pegangan tangga atau eskalator, moda transportasi, dan lain-lain.

Agar tidak salah dalam menggunakan, berikut beberapa rekomendasi dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat yang telah diamanatkan ke seluruh pimpinan Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota:

1. Tidak menganjurkan penggunaan bilik disinfeksi di tempat dan fasilitas umum (TFU) serta permukiman. Dilarang menyemprotkan disinfeksi ke tubuh manusia.

2. Solusi aman untuk pencegahan penularan virus SARS-CoV-2 saat ini sebagai berikut:

-Melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun dan air mengalir dengan rutin atau gunakan hand sanitizer.
-Membersihkan dan melakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda-benda yang sering disentuh, misalnya: perabot, peralatan kerja, ruangan, pegangan tangga atau eskalator, moda transportasi, dan lain-lain,.
-Jika harus keluar rumah, hindari kerumunan, jaga jarak dan menggunakan masker.
-Membuka jendela untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Jika menggunakan kipas angin atau AC, perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin.
-Segera mandi dan mengganti pakaian setelah bepergian.

dari berbagai sumber