pelantar.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun menginstruksikan jajarannya terus mengawasi harga barang kebutuhan selama Ramadan hingga Idul Fitri 1439 Hijriah. Kemudahan masyarakat mendapatkan kebutuhannya, akan membuat situasi keamanan dan ketertiban di Kepri tetap kondusif.
“Kita semua harus bersama-sama menjaga agar Kepri ini tetap kondusif. Pemenuhan kebutuhan masyarakat adalah yang paling utama, kita wajib memenuhi itu dengan cara-cara yang positif,” kata Nurdin di Dabo, Kabupaten Lingga, akhir pekan lalu.
Gubernur mengatakan, tujuan utama pembangunan yang digelar pemerintah, muaranya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk kemudahan masyarakat mendapat kebutuhan hidupnya seperti ketersediaan bahan kebutuhan pokok.
Menurut Nurdin, saat ini pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang. Selama Ramadan ini, ia ingin semua pemangku kepentingan di Kepri tetap merapatkan barisan dan bekerja bersama-sama untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan barang kebutuhan masyarakat tersebut.
Nurdin yakin, hingga Lebaran nanti, barang-barang kebutuhan pokok di Kepri terjamin ketersediaannya.
“Kebersamaan menjadi kunci sukses kita menjaga Kepri tetap kondusif,” tegasnya.
Bupati Lingga Alias Wello memastikan kebutuhan pokok masyarakat di daerah itu masih aman. Namun tidak menutup kemungkinan terjadinya kenaikan harga dan kelangkaan barang. Hal itu disebabkan Lingga mulai memasuki musim Selatan dan cuaca sedang tidak bersahabat itu berakibat terhalangnya arus barang yang datang.
“Untuk itu kami sudah meminta bantuan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) untuk ikut mengawal agar kekhawatiran tersebut dapat diminimalisir lebih awal,” ujarnya.
Stabilisasi Harga
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri, Burhanuddin memastikan pihaknya akan terus memantau dan mengawasi perkembangan harga khusus bahan kebutuhan pokok di sepanjang bulan puasa ini.
Menurut dia, harga bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar sangat rentan dinaikkan oleh pedagang saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Burhanuddin juga menjamin ketersedian barang terutama kebutuhan pokok di Kepri masih aman.
“Harga-harga kan sering tergantung stok barang, kalau stok aman maka harga juga akan stabil,” ujarnya.
Baca Juga :Harga Bumbu Mulai Naik di Karimun
Meski demikian, Disperindag Kepri tetap akan menerjunkan petugas pegawas untuk memantau ke pasar-pasar guna mengantisipasi adanya permainan harga oleh pedagang.
Sementara, untuk kegiatan stabilisasi harga komoditas pangan di Batam, Badan Urusan Logistik (Bulog) Batam akan menggelar pasar murah di sejumlah titik. Pasar murah itu digarap bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan, mulai sepekan sebelum Idul Fitri.
“Pasar murah ini sekaligus untuk memonitoring pasokan, perkembangan harga dan keamanan pangan,” ujar Kepala Bulog Batam, Agung Rochman.
Menurut dia, stok beras yang ada di Bulog saat ini mencapai 2.000 ton, masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan atau sampai Juli 2018. Tinjauan ke sejumlah distributor pangan di Batam, stok yang ada juga masih kategori aman.
“Kalau stok di kami (Bulog) ini kan dinamis, jika stok mulai menipis, akan didrop lagi dari pusat,” katanya.
Yuri B Trisna