pelantar.id – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun jalan tol di Batam. Jalan tol itu akan dibangun dari Batuampar ke Bandara Hang Nadim dan dari simpang Batam Centre ke Mukakuning.

“Panjangnya sekitar 25 kilometer,” kata Wali Kota Batam, Muhammad Rudi akhir pekan lalu.

Rudi mengaku sudah bertemu dan berdiskusi dengan pihak Hutama Karya selaku pelaksana pembangunan untuk memastikan jalur pembangunan jalan tol tersebut. Rudi berharap, jalan tol itu dibangun di lokasi yang baru, bukan di atas jalan yang sudah ada.

“Sekarang ini lagi dikaji. Saya maunya bikin jalan baru, tapi kan lahan kosong untuk jalan sudah tak ada lagi. Sekarang masih dicari bagaimana solusinya,” kata dia.

Menurut Rudi, awalnya memang disepakati untuk membangun jalan tol di atas jalan lama karena bisa mengurangi biaya. Tapi kondisi sekarang, jalan sudah dibangun dengan membuka habis lahan.

“Kalau tol dibuat di situ lagi, jadi tak enak dipandang. Mudah-mudahan ini tak berubah, bergeser posisi saja. Soal pembebasan lahan bisa kita dudukkan. Sehingga masyarakat bisa nikmati jalan tol dan bisa nikmati kehijauan kota,” ujarnya.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi

Jalan Lingkar Tiban-Jodoh

Mengutip mediacentre.batam.go.id, Senin (31/12/18), Kementerian PUPR juga berencana melanjutkan pembangunan jalan Seiharapan Kecamatan Sekupang ke Simpang Basecamp Kecamatan Batuaji tahun 2019.

“Jalan penghubung Seiharapan-Simpang Basecamp itu akan dibangun lanjutan jalan dua jalurnya. Rencana ada sepanjang 4 kilometer. Itu ada yang buka jalur baru juga dan pengaspalan yang sudah dibuka kemarin juga,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Yumasnur.

Kemudian, jalan Tiban I tepatnya dari Simpang Princess pun akan dilebarkan menjadi dua jalur di tahun 2019. Pelebaran sampai ke Cipta Land, dan dilakukan bertahap.

Menurut Yumasnur, pelebaran jalan Tiban I ini akan menjadi cikal bakal pembangunan jalan lingkar Tiban-Jodoh. Jalan lingkar ini direncanakan pembangunannya untuk minimalisir kepadatan kendaraan yang lalui Jalan Gajah Mada, dari Sekupang menuju Nagoya.

Yumasnur mengatakan, jalan lingkar Tiban-Jodoh ini bisa saja dibangun di atas laut. Atau bisa juga mengikut garis pantai. Tergantung pada ketersediaan lahan saat pembangunan nanti.

Selain membangun jalan lingkar Tiban-Jodoh, Pemerintah Kota Batam juga berencana membuat yang serupa dari Batam Centre ke Nongsa. Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan jalan lingkar ini akan mempercepat akses menuju daerah wisata di Nongsa.

“Dulu kami sudah rencanakan jalan lingkar dari Batam Centre ke Nongsa, jadi tidak lewat Batubesar. Ini bisa jadi jalan potong sampai ke Kebun Raya dan Pulau Putri. Biayanya besar, tapi mudah-mudahan bisa dibangun,” kata Rudi usai peresmian Kebun Raya akhir pekan lalu.

Setelah jalan lingkar Batam Centre-Nongsa ini jadi, Rudi mempersilakan pelaku usaha perjalanan wisata untuk mempromosikan Batam ke dunia luar. Karena secara infrastruktur, Batam sudah cukup memadai dan nyaman bagi kegiatan wisata.

“Insya Allah 2025 jalan utama semua akan terbangun, selesai semua. Wisatawan bisa nikmati, masyarakat bisa ikut menikmati, ekonomi meningkat,” katanya.

*****