pelantar.id – Pulau Batam masih menarik bagi para investor dari negara China. Hal itu diuangkapkan delegasi dari Hohhot, China dalam pertemuan bersama Kepala Badan Pengusahaan Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, Kamis (27/9) lalu.
Dalam pertemuan yang dihadiri Deputi 2 Bidang Perencanan dan Pengembangan BP Batam, Yusmar Anggadinta, Direktur Promosi dan Humas BP Batam Budi Santoso dan Direktur PTSP BP Batam Ady Soegiharto tersebut, Wali Kota Hohhot China, Li Gongge mengatakan, kedatangan mereka ke Batam untuk melihat secara langsung potensi yang dimiliki Batam sebagai salah satu kawasan ekonomi terbesar di wilayah Asia Tenggara.
Li Gongge mengatakan, market Indonesia sangat besar dan pertumbuhan ekonominya cukup stabil. Oleh karena itu mereka perlu untuk melihat secara langsung perkembangan ekonomi di Indonesia yang salah satunya adalah Batam.
Dipilihnya Batam sebagai salah satu tempat kunjungan mereka, karena Batam dinilai cukup menjanjikan dan memiliki lokasi yang strategis serta memiliki banyak aktivitas kegiatan industri.
“Ini menjadi perhatian khusus bagi kami. Selain untuk melihat langsung, kami juga ingin melakukan kerja sama yang dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak,” katanya.
Ke depan, lanjut Li Gongge, pihaknya akan mengupayakan kerja sama terkait dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus. Pihaknya juga akan mengajak para pengusaha di Batam maupun di China untuk berinvestasi di masing-masing wilayah.
Baca Juga : Batam Masih Dipercaya Investor
Pada kesempatan itu, Lukita mengatakan, sejak awal tahun 1970, Batam sudah menjadi prioritas pemerintah Indonesia untuk menopang pertumbuhan ekonomi di wilyah Kepri dan Nasional. Lukita memahami bahwa pergerakan ekonomi global berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu melalui pengembangan infrastruktur dan e -commerce menjadi salah satu upaya pengembangan yang saat ini sedang di jalankan BP Batam dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam.
“Selain pengembangan e-commerce, perkembangan industri pariwisata saat ini yang sedang di lakukan merupakan salah satu strategi yang di jalankan oleh BP Batam untuk mendongkrak roda ekonomi di Batam,” ujar Lukita.
Lukita berharap, adanya kunjungan delegasi China ke Batam akan memberikan angin segar bagi pertumbuhan investasi di Batam. Ia meyakinkan, status dan potensi Batam sebagai kawasan pelabuhan bebas dan perdagangan bebas atau free trade zone (FTZ) tidak kalah dengan kawasan sejenis di luar Batam dan negara Indonesia.
Reporter : Faturrohim
Editor : Yuri B Trisna