Pelantar.id – Pejabat di Selandia Baru dan China berspekulasi bahwa makanan beku impor berkemungkinan berpengaruh pada kasus lokal (Covid-19) di negara itu.

Akan tetapi, tidak ada bukti kuat bahwa ada yang terinfeksi dari penanganan makanan.

Baru-baru ini para ilmuan mencoba menyelidiki kemungkinan daging yang didinginkan dan dibekukan dapat terkontaminasi virus corona yang menyebabkan Covid-19.

Dikutip dari gizmodo, sebuah studi baru yang dirilis minggu ini menemukan bahwa virus corona dapat bertahan di permukaan daging yang didinginkan atau dibekukan selama setidaknya 21 hari.

Meski begitu, hanya karena virus dapat bertahan hidup, penularannya belum tentu secara langsung karena SARS-CoV-2 disebarkan melalui tetesan dan / atau aerosol infeksius yang dikeluarkan dari mulut dan hidung orang yang terinfeksi dan kemudian dihirup oleh orang lain.

Anggapan lainnya, menyentuh permukaan yang baru terkontaminasi kemudian menyentuh mulut, mata, atau hidung) juga dianggap sebagai jalur penularan Covid-19.

Untuk kasus melalui penularan tersebut masih dianggap relatif rendah, dibandingkan dengan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia secara khusus mengatakan bahwa tidak ada bukti makanan menjadi sumber infeksi selama pandemi, baik melalui makan atau menyentuh makanan yang terkontaminasi.