pelantar.id – Beras kemasan saset segera dipasarkan di wilayah Kepulauan Riau. Saat ini, proses pengemasan beras yang dijual seharga Rp2.500 itu sedang dilakukan di Provinsi Riau.

Kehadiran beras kemasan saset dengan volume 200 gram itu sudah disosialisasikan Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Batam kepada masyarakat di Kota Batam.

“Alhamdulillah respon masyarakat positif. Kami sudah sosialisasikan dengan membawa contoh (beras kemasan saset), sambutan masyarakat cukup bagus,” kata Kepala Bulog Sub Divre Batam, Agung Rohman, Senin (27/8) dikutip dari Antara.

Menurut Agung, beras rentengan itu belum bisa didistribusikan langsung ke wilayah Kepri lantaran daerah ini belum memiliki mesin pengemasan. Karena itu, proses pengemasan di lakukan di Provinsi Riau.

Agung belum mengetahui kapan dan berapa kuota beras kemasan saset yang akan didistribusikan untuk wilayah Kepri. Pendistribusian akan dilakukan sesuai dengan kemampuan produksi dan permintaan dari masyarakat.

“Kami terus memonitor perkembangan beras kemasan renteng ini. Saat ini, daerah yang sudah disalurkan itu di wilayah Jawa, dan Sulawesi Selatan, dan bertahap masuk ke wilayah Sumatera,” katanya.

Sejak dipimpin Budi Waseso, Perum Bulog terus mematangkan bisnis penjualan beras kemasan saset atau rentengan. September nanti, pendistribusian berasan kemasan saset secara komersial ke masyarakat akan diperluas ke seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo mengatakan, saat ini Bulog sudah menjual berasa kemasan saset ke toko-toko dan warung. Namun jumlahnya masih terbatas, sekitar 55 ton.

Menurut dia, penjualan tersebut masih bersifat mengenalkan beras kemasan saset ke masyarakat. Beras tersebut dijual Rp2.500 per saset dengan volume 200 gram.

Penjualan sementara, masih mencakup area Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Sulawesi Selatan. Imam mengatakan, saat ini Bulog masih mengkaji pasar dan keinginan masyarakat.

“Sejauh ini penerimaan masyarakat positif. Kita ingin tahu idealnya isi kemasan berapa, 200 atau 300 gram. Kita belum memastikan jumlah produksinya, yang penting masyarakat kenal dahulu,” katanya, Senin (9/7) dikutip dari Kontan.co.id.

Imam berharap, produk beras kemasan saset ini bisa tersebar merata ke penjuru negeri, dan mudah ditemui di mana-mana. Bulog juga sedang menjajaki kerja sama dengan ritel modern untuk memasarkan produk ini.

 

Editor : Yuri B Trisna