pelantar.id – Bank Indonesia akan fokus melakukan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada tahun 2019. UMKM dianggap mampu menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, saat ini UMKM berperan besar dalam menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi.
“UMKM ini berperan sangat besar dari unit usaha yang jumlahnya hampir 56 juta di seluruh Indonesia 98,7 persen adalah UMKM,” katanya di Batam, Sabtu (8/12/18).
Dalam artian kata Gusti, unit usaha besar di Indonesia hanya satu persen. Hal itu lanjutnya akan sangat berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia apabila pelaku usaha besar tidak bisa lagi berproduksi.
Menurutnya, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hampir 60 persen dan serapan tenaga kerjanya hampir 80 persen lebih.
“Kalau kita bisa mendorong UMKM naik kelas peningkatan kontribusi terhadap PDB dan serapan tenaga kerja semakin tinggi, akan membuat ekonomi kita semakin lebih stabil,” ujarnya.
Kata Gusti apabila UMKM bisa naik kelas penopang perekonomian Indonesia akan lebih merata.
“Kalau sekarang yang satu persen atau usaha besar memberikan empat persen PDB, itu sangat jomplang dan kalau kolaps sudah tidak ada lagi penopang ekonomi kita,” kata dia.
Saat ini kata Gusti, pihaknya konsentrasi serta memiliki strategi dan rodmap untuk pengembangan UMKM.
“Mengaju pada tugas kita dalam rangka menjaga inflasi, UMKM yang kita dorong nantinya adalan mereka yang dapat meningkatkan produksi di votalite food,” ujarnya.

Karena lanjut Gusti, hingga saat ini hampir seluruh kebutuhan sayur dan buah di Provinsi Kepri, diimpor atau didatangkan dari daerah lain di Indonesia.
Hal lain yang akan digenjot BI kata Gusti adalah mendorong UMKM berorientasi ekspor dan mendukung pariwisata dalam rangka mengurangi defisit transaksi berjalan serta mendorong peningkatan akses keuangan.
Pihaknya juga mendorong pengembangan UMKM Syariah guna meningkatkan peran ekonomi syariah dan pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas akses pemasaran, pembiayaan maupun transaksinya.
“Jadi kita harapkan ekonomi syariah menjadi basis ekonomi kita yg atabil dan berkembang dan kita mendorong UMKM ikut serta dalam pameran dan iven internasional untuk akses pasar global,” jelasnya.
Baca Juga :
Produk Olahan Jahe Merah UKM Batam Tembus Pasar Malaysia dan Singapura
Sayangnya kata Gusti, saat ini akses keuangan UMKM belum smoot dengan sektor keuangan maupun lainnya.
“Ini menjadi PR kita, agar lebih smoot dan akan lebih mudah bagi UMKM untuk mengakses peningkatan modal dan usahanya,” katanya.
Terkait ekonomi digital pihaknya mendorong agar sarana teknologi tersebut bisa meningkatkan kapasitas UMKM dan memudahkan mereka untuk memasarkan produknya melalui e-commerse atau market place.
Sumber : Antara