pelantar.id – Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp101 triliun selama libur Natal 2018 dan tahun baru 2019. Uang tunai itu untuk mengantisipasi tingginya penggunaan uang tunai pada dua perayaan tahunan tersebut.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) Bank Indonesia, Luctor Tapiheru mengatakan, terjadi kenaikan kesediaan uang tunai pada masa liburan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. Penyebab kenaikan ketersediaan uang dikarenakan siklus penggunaan uang kartal di masyarakat sangat tinggi menjelang liburan Natal dan tahun baru.
“Tahun 2017 lalu, disiapkan Rp 91,3 triliun, tahun ini naik 10,3 persen,” kata Luctor di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (21/12/18).
Sementara distribusi penyebaran uang kartal di beberapa wilayah mencakupi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) senilai Rp23,4 triliun atau sebesar 23,2 peesen. Untuk wilayah Sumatra sebesar Rp21,2 triliun atau sebesar 21 peesen.
Kemudian, untuk wilayah kawasan timur Indonesia mencapai Rp28,1 triliun atau sebesar 27,7 persen. Luctor mengatakan,
persebaran ketersedian uang kartal paling tinggi berada di Pulau Jawa dengan presentase 28,1 persen atau senilai Rp28,4 triliun.
BI mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir atas ketersediaan uang tunai menjelang dan selama perayaan Natal dan tahun baru. Luctor menyarankan agar masyarakat memperbanyak transaksi nontunai.
Peredaran Uang Rp58 Triliun
Sementara itu, itu, BI mencatat hingga Jumat (21/12/18), uang yang diedarkan menjelang tahun baru dan Natal telah mencapai Rp58 triliun. Per Jumat kemarin, industri perbankan telah menarik uang senilai Rp58 triliun dari total ketersediaan uang tunai senilai Rp101 triliun.
Berbeda dengan situasi hari raya Lebaran, dari sekian banyak uang yang akan beredar menjelang Natal dan tahun baru sebanyak 98 persen berupa nominal pecahan besar.
“Kalau Lebaran uang kecilnya lebih banyak, tapi kalau Natal yang seperti itu tidak banyak,” katanya.
*****
Sumber : Kontan.id