Pelantar.id – Seperti yang diberitakan New York Post, Pemerintah Tiongkok menemukan beberapa kasus Bubonic plague dalam beberapa hari terakhir karena itu pemerintah setempat menutup tempat wisata di sana.

Kasus baru pertama di Tiongkok dilaporkan dugaan pes atau Bubonic plague di sebuah rumah sakit di Banner Tengah Urad, di kota Bayannur.

Bubonic plague merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dengan nama bakteri Yersinia pestis yang hidup pada beberapa hewan, terutama tikus dan kutu yang hidup pada tubuh tikus.

Bubonic plague adalah penyakit menular berpotensi mematikan sehingga disebut pula “Black Death” karena pernah memusnahkan sekitar 50 juta orang di seluruh Afrika, Asia, dan Eropa pada Abad Pertengahan.

Dari tahun 2010 hingga 2015 ada 3.248 kasus bubonic plague yang dilaporkan di seluruh dunia, termasuk 584 kematian.

Dampak dari penyakit ini adalah menghitamnya jaringan tubuh dan kematian saraf pada bagian-bagian tubuh, termasuk jari tangan dan kaki.

Menghitamnya jaringan tubuh dan kematian saraf pada bagian tubuh, seperti jari tangan dan kaki, yang dapat terjadi karena penyakit tersebut.

Gejala yang ditimbulkannya pes ini yaitu nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening atau ‘bubo’ di pangkal paha atau ketiak.

IDN