Pelantar.id -Kurang lebih satu jam sampai ke Kawasan Candi Muaro Jambi bila beranjak dari kota Jambi.
Situs purbakala ini ternyata begitu luas. Ada baiknya menggunakan jasa becak motor untuk berkeliling wisata sejarah ini agar tidak capek berjalan kaki.
Namun, berjalan kaki juga dianjurkan bila Anda adalah tipe pelancong yang senang menikmati ritme perjalanan.
Kawasan Candi MuaroJambi memiliki luas sekitar luas 2.612 ha atau diperkirakan delapan kali luas candi Borobudur. Cagar budaya Muaro Jambi mencakup tujuh wilayah desa di Kabupaten Muaro Jambi.

candi Muaro Jambi/pelantar.id
Candi Muaro Jambi berlokasi di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Tepatnya berdekatan dengan sungai Batang Hari.
Situs sejarah ini dinobatkan sebagai kawasan candi agama Hindu-Buddha terluas di Asia tenggara dan sudah dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.
Saat berkeliling ke kawasan candi ini kita akan melihat sisa-sisa reruntuhan bangunan candi berupa stupa, archa, gajah singh dan archa prajinaparamita.
Ada sekitar 82 reruntuhan bangunan kuno (menapo) di Candi Muaro Jambi. Candi-candi yang terdapat di wilayah itu adalah Candi Teluk I, Candi Teluk II, Candi Cina, Menapo Cina, Menapo Pelayangan, Menapo Mukti, dan Menapo Astano.
Dari hasil reruntungan, para arkeolog menyimpulkan bahwa Candi Muaro Jambi adalah tempat peribadatan agama Buddha yang sudah ada sejak 1000 tahun lalu.
Tempat wisata dan tamasya

candi Muaro Jambi/pelantar.id
Tempat ini terbuka untuk pengunjung. Selalu ada yang datang untuk berwisata atau bertamasya sambil menggelar tikar di hamparan halaman candi yang sangat luas ini.
Beberapa wisatawan senang mengabadikan foto di depan candi. Namun, ada beberapa lokasi candi yang tidak boleh dimasuki.
Selain menyewa becak, untuk mempermudah wisatawan menelusur candi, disediakan sepeda sewaan.
Kawasan ini dibuka setiap hari dari pukul 08.00-18.00 WIB. Biaya masuk Rp5000/orang dan sewa becak Rp 10000.