Pelantar.id – Perwakilan Kedubes Denmark di Indonesia mengunjungi BP Batam untuk melihat peluang investasi di Kota Batam, Kamis (9/12/2021) lalu.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Aristuty Sirait, mengatakan, pada kesempatan tersebut pihaknya berdiskusi mengenai potensi kerja sama investasi di bidang solar panel, pengelolaan air dan limbah, serta green port.
Ia menjelaskan, perwakilan Kedubes Denmark yang berkunjung antara lain Konsulat Bagian Komersial Kedubes Denmark, Jepsen Jacob Kohl, didampingi Penasihat Energi Terbarukan, Dwina Soerono dan VP Business Development PT Sanitec Pradana Teknik, Heru Kuswanto.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK, Irfan Syakir, menjelaskan, potensi floating solar di Waduk Duriangkang nantinya 20 persen akan membantu suplai kebutuhan energi Batam dan 80 persen akan berorientasi ekspor.
“Waduk lainnya yang ada di Batam, yaitu waduk Tembesi, yang merupakan waduk terbesar kedua setelah waduk Duriangkang juga telah melaksanakan MoU. Sejauh ini, sudah ada 11 investor yang tertarik pada sektor solar panel di waduk lainnya,” ujar Irfan, Selasa (14/12/2021).
Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan, Binsar Tambunan, mengemukakan, Denmark dapat menangkap peluang investasi dibidang pengelolaan limbah atau Waste Water Treatment Plant (WWTP). Hal ini sejalan dengan rencana BP Batam dalam pengembangan green city dan smart city.
Usai pemaparan, Konsulat Bagian Komersial Kedubes Denmark, Jepsen Jacob Kohl, mengatakan, ketertarikannya dan ingin mengetahui lebih lanjut peluang kerja sama yang dapat dibangun Copenhagen Infrastructure Partners atau PT Sanitec Pradana Teknik bersama BP Batam nantinya.
“Melihat letak Batam strategis, dekat dengan Singapura, yang memiliki peluang bisnis bagus kedepannya. Tidak hanya itu, Batam memiliki banyak waduk yang berpotensi di bidang floating solar system. Hal ini sangat bermanfaat dan dapat menghemat energi,” ujar Jepsen Jacob Kohl. Oleh karena itu, direncanakan akan dilakukan kunjungan lebih lanjut pada Januari 2022 mendatang.
Copenhagen Infrastructure Partners (CIP) atau PT Sanitec Pradana Teknik didirikan pada 2012 oleh senior executive dari industri energi. Perusahaan ini lebih merujuk pada investasi di berbagai aset terbarukan seperti aset infrastruktur energi.
Sementara itu, VP Business Development PT Sanitec Pradana Teknik, Heru Kuswanto, mengatakan, track record yang sudah terbentuk dalam pengembangan proyek solar and wind secara global, CIP mampu membawa proyek untuk beroperasi lebih cepat dengan kerja sama yang erat dengan pengembangan lokal. Batam merupakan salah satu lokasi strategis yang dituju untuk mengembangkan proyek floating solar system.
CIP telah menunjukkan pengalaman di bidang investasi solar, offshore dan onshore yang luas, seperti kerja sama Vietnam Offshore Wind, Brazil Solar PV, and Poland Biomass. Maka dari itu, mereka berharap dapat menjalin kerja sama dengan BP Batam dalam mengembangkan proyek floating solar system.