pelantar.id – Dua perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) memperluas usaha mereka di kawasan industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dua perusahaan manufaktur itu mengelontorkan investasi senilai USD9 juta dan akan menyerap sedikitnya 390 orang tenaga kerja.

“PT Rubycon Indonesia melakukan ekspansi dengan nilai investasi USD4 juta,” kata General Manager Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng di Batam, dilansir Antara, Jumat (8/2/19)

Tjaw Hioeng mengatakan, PT Rubycon merupakan salah satu perusahan besar yang sudah beroperasi di Kawasan Industri Batamindo sejak tahun 1994. Perusahaan asal Jepang itu terus berkomitmen untuk menambah investasinya di Batam.

“PT Rubycon Indonesia akan melakukan penambahan tenaga kerja baru sekitar 250 orang dan akan menyewa gedung baru di Kawasan Industri Batamindo,” ujarnya.

Saat ini, PT Rubycon memiliki sekitar sembilan gedung di Batamindo. Total investasi perusahaan tersebut sebesar USD 25.890.235 dan total karyawan 1.041 orang.

Perusahan lain yang melakukan perluasan usaha adalah PT Excelitas Technologies Batam, dengan nilai investasi USD5 juta. Perusahaan ini akan merekrut tenaga kerja baru sedikitnya 140 orang.

Tjaw Hioeng mengatakan, perusahaan pembuat sensor tersebut menilai Batam merupakan kawasan yang sangat strategis untuk pengembangan usahanya.

Perusahaan Baru

Selain dua PMA yang melakukan ekspansi tersebut, juga ada perusahan baru asal Jepang yang akan segera melakukan produksi yakni PT Maruho Hatsujyo Batam. Nilai investasi perusahaan ini sekitar USD1,6 juta dan menyerap 70 orang tenaga kerja.

“Modal usaha yang ditanamkan memang tidak banyak. Tapi PMA seperti ini pada umumnya memang untuk awal investasi tidak terlalu banyak,” kata Tjaw Hioeng.

Perusahaan baru lainnya adalah PT Simatelex Manufactory Batam asal Hongkong. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur industri peralatan listrik rumah tangga dan industri peralatan elektrotermal rumah tangga ini berinvestasi senilai USD3,2 juta.

Menurut Tjaw Hioeng, tahap awal perusahaan tersebut sudah mendapatkan Nomor Induk Berusaha, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 120 orang.

“PT Simatelex Manufactory Batam baru selesai mengurus perizinan melalui sistem online single submission (OSS) dan akan menempati tiga gedung di Kawasan Industri Batamindo,” katanya.

Perusahan lain yang membuka pabrik di Batamindo adalah Pegatron. Namun, Tjaw Hioeng mengaku belum mengetahui
berapa tenaga kerja yang akan direkrut.

“Perusahaan ini bergerak di bidang produk smarthome,” katanya.

Dalam Kawasan Industri Batamindo saat ini ada sekitar 70 perusahaan yang mayoritas adalah PMA. Kawasan industri terbesar di Batam ini masih memiliki lahan yang belum dibangun sekitar 60 hektare.

*****