Pelantar.id – Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) cukup menyita perhatian masyarakat Batam, terlebih turis dari mancanegara yang ikut menyaksikan langsung di Dataran Engku Putri, Kamis (26/12).

Fenomena itu terbilang cukup langka karena terjadi sekali dalam kurun waktu 18 tahun di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, fenomena GMC terakhir kali terjadi pada 26 Januari 2009 setelah sebelumnya muncul pada 22 Agustus 1998.

Warga Batam dan wisman datang ke Engku Putri untuk menyaksikan GMC. Foto: Elizagusmeri/pelantar.id

Wakil Direktur Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Hendri Subakti menerangkan bahwa kemungkinan fenomena serupa dapat terjadi pada 20 Mei 2035 mendatang.

“Tapi untuk titiknya, belum diketahui. Bisa jadi bisa terlihat di Batam lagi, bisa jadi tidak juga,” ujarnya.

Sementara BMKG Kepri mencatat, suhu di Batam pada saat GMC berlangsung berada pada angka 30 derajat celcius. Namun, kondisi tersebut hanya bersifat sementara saja.

“Tak hanya suhu, cuaca pun tak terpengaruh akibat adanya GMC itu. Pun jika ada pengaruh, paling hanya berlangsung sekitar tiga menit saat GMC berada pada puncaknya,” tutur Hendri.

Selain itu, Hendri juga menjelaskan bahwa GMC tak menganggu penerbangan maupun transportasi lainnya.

“Fenomena GMC ini hanya berpengaruh pada tingkat radiasi cahaya matahari saja,” ujarnya.

 

By fatur.