pelantar.id – Kapal cepat MV VOC Batavia rute Tanjungpinang-Tarempa (Kepulauan Anambas) mengalami insiden tabrakan dengan kapal tanker MT Pacific  Crown di laut lepas, Kamis (11/10) sekira pukul 13.10 WIB. Satu orang penumpang dilaporkan terjatuh ke laut.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang, Budi Cahyadi mengatakan, kecelakaan laut itu terjadi di alur pelayaran laut lepas pada posisi 01°42.885 U – 104°42.616 T. Dari data yang diterima, MV VOC Batavia adalah milik PT Global Line berbendera Indonesia, jenis feri cepat dengan tonage 1368/GGa. GT.

Saat kejadian, kapal dinakhodai Kapten Kapal Zainal dengan 10 orang anak buah kapal berkebangsaan Indonesia. Jumlah penumpang berdasar manifestasi perjalanan sebanyak 153 orang, yang seluruhnya berkebangsaan Indonesia.

“Kapal berlayar dari Tarempa menuju Tanjungpinang,” katanya kepada wartawan.

Sementara kapan tanker MT Pacific Crown belum diperoleh data lengkapnya. Budi mengatakan, MV VOC Batavia berlayar pukul 13.00 dengan kecepatan 23 Knot, dengan jarak pandang laut sekitar 700 meter. Pada pukul 13.10, pada jarak pandang sekitar 500 meter, kapten kapal melihat kapal tanker MT Pacific Crown.

Namun, kapten kapal baru menurunkan kecepatan pada jarak sekitar 100 meter, sehingga benturan pun tak bisa terelakkan lagi.

” Satu penumpang MV Batavia bernama Taala asal Sulawesi Tenggara dilaporkan terjatuh ke laut akibat benturan tersebut. Saat itu, posisinya berada di bagian atas luar lambung kiri,” katanya.

Setelah benturan itu, kapal Batavia kemudian memutar haluan untuk mengevakuasi penumpang yang jatuh itu. ABK MV Batavia lalu turun ke laut menggunakan life boat untuk menyelamatkan Taal.

“Dengan demikian, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan laut ini,” ujarnya.

Baca Juga : Kapal Roro Terbakar di Pelabuhan Lingga

Tabrakan kapal tersebut juga tidak menimbulkan kerusakan pada mesin MV Batavia. Kapten kapal pun memutuskan melanjutkan pelayaran ke Tanjungpinang pada pukul 13.20.

Namun, lambung bagian kiri MV Batavia mengalami rusak/pecah hingga bagian dalam kapal sepanjang 1.5 meter. Kemudian,  reling bagian atas lambung kapal rusak berat, dan tiang anjungan patah.

Adapun kondisi Taal, penumpang yang terjatuh ke laut saat ini masih trauma ringan.

“Pengakuan yang bersangkutan (Taal), saat terjadi benturan tersebut dia sangat panik,” katanya.

Budi memastikan, saat berlayar dari Anambas, cuaca dalam kondisi cerah. Namun, saat memasuki laut Bintan, hujan deras sehingga membuat jarak pandang menjadi minim.

Editor : Yuri B Trisna