Pelantar.id – Festival Padang Melang (FPM) Anambas akan kembali digelar. Tema yang diangkat ‘Helat Budaya Melayu Pesisir’. FPM 2019 akan berlangsung tanggal 17-20 Juli 2019. Kegiatan ini masuk Calender of Event Kepulauan Riau dan akan berlangsung di Pantai Padang Melang, Kecamatan Jemaja.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Anambas, Masykur, mengatakan FPM 2019 memberikan suguhan baru. Suguhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini penyelenggaraannya lebih awal dari festival tahun lalu. Pertimbangannya adalah momentum bulan purnama yang akan menerangi sepanjang Pantai Padang Melang.
“FPM 2019 akan dimeriahkan permainan gendang panjang, atraksi silat kampong, berbalas pantun, tabor beras kuning, pengalungan cual, serta petatah petitih junjong adat dan prosesi tolak bale,” ujarnya, Senin (27/5).
Malam harinya, FPM 2019 akan dimeriahkan malam budaya ‘Coast Malay Culture Night’. Yaitu pertunjukan seni budaya khas melayu pesisir. Meliputi pertunjukan topeng gubang, syair gurindam, hadrah, drama komedi, beragam tarian dan lantunan lagu melayu Anambas.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Boeralimar menambahkan, lomba-lomba rakyat juga telah dipersiapkan untuk memeriahkan hari kedua FPM 2019. Antara lain lomba selam gonggong, lomba pacu kano, lomba mewarnai anak-anak, dan lomba layang-layang hias. Pada malam harinya ada pertunjukan lomba berbalas pantun.
“Hari ketiga ada perlombaan kuliner masakan tradisional khas Kepulaun Anambas di stand-stand kuliner. Acara dilanjutkan pada malam harinya dengan mengangkat tema ‘Nostalgia Memories’ yang akan menyuguhkan musik-musik dua zaman sambil berpesta durian,” ungkapnya.
Hari terakhir FPM 2019 akan digelar Fun Color Run. Yaitu marathon penuh warna warni dengan start dari Pulau Berhala dan finish di Pantai Padang Melang. Rangkaian penutup FPM 2019 akan dihibur oleh artis-artis ibu kota.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, FPM 2019 digelar dengan latar belakang keindahan pantai dan tradisi budaya masyarakat pesisir Padang Melang. Kegiatan tersebut akan menjadi hiburan rakyat karena berlangsung selama 4 hari.
“Ini adalah event kolaborasi berbagai tradisi upacara, atraksi budaya, dan permainan rakyat dengan aktivitas pantai kekinian. Ada pertunjukan musik dan arsitektur spot selfie, serta tak lupa sajian berbagai kulinari tradisional. Pengunjung dimanjakan dengan pengalaman yang kental khazanah budaya, namun tidak meninggalkan sensasi masa kini,” ucapnya, diamini Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, FPM 2019 masuk event ungulan Anambas yang tercantum dalam Calender of Event Kepulauan Riau. Sebagai daerah crossborder, ia mengakui Provinsi Kepri sangat kaya dengan atraksi. Semua event dikemas dengan menarik, sehingga berpotensi mendatangkan wisatawan.
“Kepri memang gudangnya atraksi. Ini menjadi strategi jitu untuk menarik wisman, khususnya dari Malaysia dan Singapura. Termasuk para ekspatriat yang tinggal di kedua negara tersebut. Hadirnya FPM 2019 juga bakal mengangkat pamor daerah ini, baik Anambas maupun Kepri,” jelasnya. (****)