Pelantar.id – Kasus pencurian data pengguna tidak hanya dialami oleh Facebook. Kini giliran Apple yang dikritik karena alasan yang sama.
Kritik tersebut datang dari Asosiasi konsumen China (CCA). Kritik itu berdatangan setelah dicurinya Apple ID pengguna iPhone oleh hacker yang kemudian digunakan untuk mencuri uang dari dompet digital milik pengguna.
Dalam pernyataan resminya, CCA mengatakan bahwa Apple tidak boleh lari dari tanggung jawab dan mengganti kerugian pengguna yang menjadi korban secara penuh.
“Apple seharusnya tidak mengalihkan kesalahan kepada pihak lain, menganggap remeh isu keamanan mereka dan mengalihkan perhatian konsumen,” kata CCA dalam pernyataan resminya, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (20/10/2018).
Sebelumnya, Apple sendiri telah menyatakan permintaan maafnya kepada pengguna yang menjadi korban. Mereka menyebut hanya sebagian kecil pengguna yang terdampak pencurian ini dan mereka menjadi target karena tidak mengaktifkan two-factor authentication (TFA).
Jumlah uang yang dicuri pun tidak disebutkan dan apakah uang pengguna yang dicuri tersebut akan diganti oleh Apple. Akibat isu ini menyebabkan banyaknya klaim refund palsu dari orang tidak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan situasi ini.
Diberitakan sebelumnya, hacker China melakukan phishing scam kepada pengguna iPhone di negara Tirai Bambu tersebut. Mereka ditipu dan secara tidak sengaja menyerahkan Apple ID mereka kepada hacker.
ID tersebut kemudian digunakan hacker untuk mengakses layanan perbankan digital, seperti Alipay dan WeChat yang tersambung dengan ID tersebut dan mencuri uang milik pengguna.
====
sumber: detik.com
foto: nochitoun.org