pelantar.id – Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Wakil Gubernur, Isdianto menerima gelar kehormatan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (3/5). Nurdin diberi gelar Datok Setia Amanah, sedang Isdianto digelari Timbalan Datok Setia Amanah.
Nurdin mengatakan, amanah yang didapat dan melekat di pundak harus dijalankan dan bermuara untuk kepentingan umat.
“Amanah tersebut akan terasa mudah dengan doa dari masyarakat karna itu akan terus melekat pada diri kami,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kepri dengan kemajemukannya, harus terus dijaga keharmonisan yang selama ini telah terjalin, agar tidak terpecah belah hanya karena kepentingan tertentu.
“Melayu diharapkan menjadi payung dalam menjaga ideologi bangsa dan Pancasila dalam lingkup Kepri,” kata dia.
Sebagai nahkoda Kepri, Nurdin mengaku dirinya bersama Wakil Gubernur Isdianto tidaklah bisa sukses dan lancar menjalankan tugas tanpa bantuan dan doa semua pihak. Ia mengajak semua elemen untuk bersatu dan merapatkan barisan.
“Mari bersama kita dayung perahu Provinsi Kepri dengan menjaga silaturahmi dan kebersamaan,” ucapnya.
Pemberian gelar adat ini didasarkan pada Surat Keputusan Nomor 2 Tahun 2018 tentang Istiadat Penabalan Gelar Adat. Prosesi penabalan gelar dipimpin Ketua LAM Kepri Abdul Razak, yang diawali oleh pembacaan warkah pengistikharan terkait pemberian gelar. Pemberian gelar ditandai dengan pemasangan keris dan tanjak kemudian dilanjutkan pemberian tepuk tepung tawar dan ditutup dengan pembacaan doa.
Razak mengatakan, pemberian gelar ini merupakan amanah yang melekat baik secara pemerintahan maupun lembaga adat, penyandang gelar tersebut diharapkan memberi tauladan dan tunjuk ajar bagi bangsa Melayu.
“Semoga datok-datok dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan baik dan lancar dalam memajukan kebudayaan dan adat Melayu di bumi Kepri ini,” katanya.
Kukuhkan Pengurus LAM Kepri
Sebelum penabalan gelar, Gubernur Nurdin mengukuhkan Pengurus LAM Kepri masa khidmat 2017-2021. Ia meminta identitas Melayu yang melekat pada Kepri harus terus dijaga keberadaannya. Peran LAM sangat penting dalam menjaga hal tersebut.
“Pembangunan daerah harus berlandaskan budaya yang kita miliki, agar menjadi ciri khas daerah kita,” ujarnya.
Dinamika di tengah masyarakat yang cenderung berubah, ditambah era modernisasi dengan kecanggihan teknologi yang kian deras, harus dapat diantisipasi dalam geliat pembangunan di Kepri.
“Mari bersama bahu membahu untuk Kepri agar dapat menghadapi berbagai tantangan kedepan demi keberhasilan pembangunan,” kata mantan Bupati Kabupaten Karimun, Kepri ini.
Berdasarkan Surat Keputusan LAM Nomor 5 Tahun 2018, Abdul Razak ditetapkan kembali menjadi Ketua LAM Kepri, dan Raja Al Hafiz sebagai Sekretaris dengan total anggota sebanyak 52 orang. Nurdin berpesan agar seluruh pengurus LAM menjalankan tugas dan tanggung jawabnya semaksimal mungkin.
Penulis: Yuri B Trisna