pelantar.id – Hari ini, 18 Mei 2018 adalah lima tahun sejak raksasa media sosial Facebook mencatatkan diri pada urutan ketiga perusahaan yang mendapat nilai modal besar dari lantai bursa sepanjang sejarah Amerika. Pada penawaran perdana atau Initiap Public Offer (IPO), perusahaan rintisan Mark Zuckerberg bersama teman sekelasnya Chris Hughes, Eduardo Saverin dan Dustin Moskovits itu mampu memperoleh 38 miliar Dollar Amerika pada penutupan pasar. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target dan membuat Zuck, anak seorang dokter gigi asal New York menjadi seorang milyuner.

Dikutip dari History.com, sebagai perusahaan teknologi, Facebook hanya kalah dari Visa dan General Motors (GM) pada saat mereka melakukan penawaran perdana. Saat itu, valuasi Facebook mencapai USD 104 miliar dan memiliki 900 juta pengguna dari seluruh dunia.

Mark Zuckerberg mendirikan Facebook (awalnya dikenal dengan The Facebook) pada tahun 2004 silam bersama teman sekelasnya di Universitas Harvard. Awalnya, Facebook hanyalah situs untuk mewadahi pertemanan internal di lingkungan kampus. Namun para pendiri memutuskan untuk membuka jejaring itu kepada pengguna asal kampus lain segera setelah diluncurkan.

Pada bulan Juni 2004, Zuck memindahkan operasional Facebook ke Palo Alto, California. Pemindahan itu seiring dengan makin membengkaknya pengguna yang mengundang investor di Silicon Valley untuk membenamkan uangnya. Saat itu, Facebook baru mencatat pengguna mendekati angka satu juta orang.

Pada tahun 2005, nama The Facebook berganti hanya menjadi Facebook. Dengan penyederhanaan itu, Facebook mulai merambah pengguna kalangan pelajar sekolah menengah di Amerika dan negara lain. Sejak saat itu, kebijakan pengguna diterapkan, hanya terbatas pada mereka yang telah berusia 13 tahun pada saaat mendaftar.

Sejak saat itu pula, Zuck menitahkan, Facebook akan selalu gratis untuk pengguna, dan tidak memungut biaya pendaftaran maupun keaggotaan. Sejak melakukan IPO itu pulalah Facebook merencanakan pendapatannya hanya dari iklan.

Seiring bertambahnya pengguna, Facebook terus melakukan penyempurnaan fitur. Secara fungsi, fitur news feed kemudian ditambahkan oleh insinyur Facebook pada 2006 dan fitur like pada tahun 2009. Sejumlah pengamat sosial menyatakan, Facebook mengubah cara orang berbagi informasi dan berkomunikasi sejak saat itu.

Kekuatan Facebook pertama kali digunakan untuk kepentingan politik terjadi pada tahun 2008, saat Barrack Hussein Obama maju sebagai calon presiden Amerika Serikat. Obama menggunakan Facebook untuk menjangkau pemilih, khususnya generasi muda. Langkah itu terbukti manjur, basis masa pengikut Obama di Facebook itu mendudukkannya di kursi kepresidenan.

Kekuatan pengguna yang sama juga ditunjukkan saat terjadinya krisis di Semenanjung Arab pada akhir tahun 2010. Para aktivis menggunakan Facebook untuk memprotes kebijakan pemerintah dengan memposting foto, video dan berita melalui media sosial. Bahkan beberapa agenda demonstrasi besar dibangun dengan jejaring Facebook.

Setelah IPO, tepatnya pada penghujung tahun 2012, pengguna Facebook sudah tidak didominasi oleh warga Amerika maupun Kanada. Bahkan saat itu dikatakan oleh beberapa media, 80 persen penggunanya justru berada di luar dua negara itu. Kesuksesan Facebook merambah dunia juga direspons oleh kaum kreatif dan menjadi ide pembuatan karya film.

Pada tahun 2010, The Social Media, sebuah film tentang masa awal Facebook dibuat. Film tersebut bercerita tentang kisah awal berdirinya Facebook, termasuk tuntutan hukum yang pernah dihadapi Zuck karena dituduh mencuri ide jejaring sosial dari rekannya di kampus Cameron, Tyler Winklevoss dan Divya Narendra.

Film besutan David Fincher yang diangkat dari skenario karya Aaron Sorkin dan Ben Mezrich itu menghabiskan dana produksi hingga USD 40 juta. Namun secara global, film yang menyabet 8 penghargaan bergensi itu memperoleh keuntungan hingga USD 224 juta lebih dari pemutarannya di seluruh dunia.

Dengan slogan “Anda tidak mungkin mendapat 500 juta teman tanpa satupun musuh”, The Social Network mengisahkan persetujuan para penuntut atas kompensasi total senilai USD 65 juta.

Joko Sulistyo

Sumber : History.com