Pelantar.id – International Labour Organization, atau ILO melaporkan pandemi Covid-19 lebih berdampak besar pada tenaga kerja perempuan hingga hilangnya jumlah jam kerja.
Secara global, hampir 510 juta, atau 40%, dari pekerja wanita yang bekerja di empat sektor yang paling terdampak, dibandingkan pekerja pria sebesar 36,6% pria, menurut statistik dari ILO.
Sementara, laporan “Pemantau ILO: COVID-19 dan Dunia Kerja: Edisi ke-5” yang dirilis Selasa lalu bahwa pada paruh pertama tahun 2020 jumlah jam kerja yang hilang di seluruh dunia cukup signifikan daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Berdasarkan laporan itu, jam kerja global mengalami penurunan 14 persen selama kuartal kedua 2020, setara dengan hilangnya 400 juta pekerjaan penuh waktu.
Kondisi tersebut terjadi terutama di negara-negara berkembang di beberapa bagian Amerika, Asia-Pasifik dan Afrika. Negara-negara di wilayah tersebut adalah negara-negara dengan kehilangan waktu kerja terbesar.
Badan statistik nasional Meksiko INEGI mengatakan pada hari Selasa bahwa 12 juta orang telah kehilangan pekerjaan sejak Maret akibat pandemi, dan jumlah orang yang bekerja di sektor informal telah meningkat secara signifikan.
Di Brasil, tingkat pengangguran naik menjadi hampir 13 persen pada kuartal Maret-Mei dan terjadi pemangkasan 7,8 juta pekerjaan, menurut Institut Geografi dan Statistik Brasil.
Jakartapost