
pelantar.id – Kegiatan impor dan ekspor Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menurun tajam pada Februari 2019. Dibanding bulan sebelumnya, nilai impor pada Februari turun 56,74 persen sedangkan ekspor turun sebesar 28,89 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat, nilai impor Provinsi Kepri Februari 2019 mencapai 368,50 juta dolar Amerika. Nilai impor Kepri pada Februari 2019 terdiri dari impor migas sebesar 62,59 juta dolar Amerika, dan impor nonmigas sebesar 305,91 juta dolar Amerika.
“Penurunan nilai impor tersebut disebabkan oleh penurunan nilai impor sektor non migas sebesar 59,55 persen dan sektor migas sebesar 34,53 persen,” kata Kepala BPS Kepri Zulkipli di Tanjungpinang, Sabtu (16/3/19).
Zulkipli mengatakan, komoditas impor terbesar di Kepri pada bulan Januari-Februari 2019 adalah hasil industri manufaktur dengan nilai impor sebesar 1.043,89 juta dolar Amerika, dan memiliki peran 85,54 persen dari total nilai impor. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, impor Kepri turun sebesar 55,12 persen, yaitu dari 821,14 juta dolar Amerika menjadi 368,50 juta dolar Amerika.
Penurunan nilai impor Februari 2019 dibanding Januari 2019 disebabkan oleh turunnya impor sektor nonmigas sebesar 57,69 persen dan turunnya ompor sektor migas sebesar 36,25 persen.
Total impor kumulatif bulan Januari-Februari 2019 Kepri sebesar 1.220,40 juta dolar Amerika. Jika dibanding dengan total impor kumulatif Januari-Februari 2018 mengalami penurunan sebesar 33,89 persen, yaitu dari 1.846,01 juta dolar Amerika menjadi 1.220,40 juta dolar Amerika.
“Turunnya nilai impor Januari-Februari 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu disebabkan oleh turunnya impor kumulatif komoditas migas sebesar 53,34 persen dan turunnya impor nonmigas sebesar 29,51 persen,” katanya.
Zulkipli menjelaskan, nilai impor pada Februari 2019 terbesar berasal dari Singapura sebesar 149,29 juta dolar Amerika. Impor dari negara Singapura pada Februari 2019 turun 45,68 persen dibanding bulan sebelumnya.
Impor dari Singapura pada Februari 2019 mengalami penurunan 30,95 persen dibanding Februari 2018. Negara-negara pemasok barang impor ke Kepri lainnya Februari 2019 yang mempunyai peran cukup besar antara lain, Malaysia dengan nilai impor sebesar 48,25 juta dolar Amerika.
Kemudian, Tiongkok sebesar 34,88 juta dolar Amerika, Jepang sebesar 25,37 juta dolar Amerika, Saudi Arabia 24,45 juta dolar Amerika, dan Korea Selatan 18,50 juta dolar Amerika. Selanjutnya, negara Amerika Serikat 11,34 juta dolar Amerika, Taiwan 8,32 juta dolar Amerika;l, Jerman 7,46 juta dolar Amerika, dan Ukraina sebesar 3,52 juta dolar Amerika.
Impor Kepri selama Januari-Februari 2019 dengan nilai terbesar dari negara Singapura yaitu mencapai 424,14 juta dolar Amerika, dengan peranan sebesar 34,75 persen.
“Impor dari Singapura pada Januari-Februari 2019 mengalami penurunan dibanding keadaan Januari-Februari 2018, yaitu sebesar 26,51 persen,” ujar Zulkipli.

Nilai Ekspor Turun
BPS Kepri mencatat, nilai ekspor migas dan nonmigas Provinsi Kepri pada Februari 2019 mencapai 724,54 juta dolar Amerika atau turun sebesar 28,89 persen dibanding ekspor Januari 2019.
Zulkipli, mengatakan, penurunan nilai ekspor Februari 2019 disebabkan ekspor sektor nonmigas turun sebesar 32,93 persen, dan ekspor sektor migas turun sebesar 24,61 persen.
Dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor Kepei turun sebesar 33,89 persen yakni dari 1.096,03 juta dolar Amerika menjadi 724,54 juta dolar Amerika. Penurunan nilai ekspor Februari 2019 dibanding Februari 2018 disebabkan oleh turunnya ekspor sektor nonmigas sebesar 50,30 persen dan sektor migas sebesar 4,21 persen.
“Total ekspor kumulatif Januari-Februari 2019 Kepri sebesar 1.743,37 juta dolar Amerika,” katanya.
Jika dibanding dengan total ekspor kumulatif Januari-Februari 2018,
mengalami penurunan sebesar 17,71 persen yaitu dari 2.118,57 juta dolar Amerika menjadi 1.743,37 juta dolar Amerika. Penurunan nilai ekspor Januari-Februari 2019 disebabkan oleh turunnya ekspor kumulatif sektor nonmigas sebesar 37,27 persen.
Zulkipli mengemukakan, nilai ekspor nonmigas selama Januari-Februari 2019 komoditas ekspor nonmigas yang nilai ekspornya terbesar yakni golongan barang mesin/peralatan listrik sebesar 203,40 juta dolar Amerika, dengan peran sebesar 23,28 persen.
Golongan barang berikutnya yang mempunyai peran cukup besar terhadap ekspor nonmigas Kepri selama Januari-Februari 2019 adalah minyak dan lemak hewan/nabati sebesar 143,40 juta dolar Amerika (16,41 persen). Kemudian, mesin-mesin atau pesawat mekanik 89,05 juta dolar Amerika (10,19 persen), berbagai produk kimia 77,29 juta dolar Amerika (8,84 persen), dan benda-benda dari besi dan baja sebesar 66,26 juta dolar Amerika (7,58 persen).
Golongan barang lainnya adalah, timah 30,73 juta dolar Amerika (3,52 persen), plastik dan barang dari plastik 28,51 juta dolar Amerika (3,26 persen), minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian 22,70 juta dolar Amerika (2,60 persen), bijih, kerak, dan abu logam 22,21 juta dolar Amerika (2,54 persen), dan perangkat optik 21,62 juta dolar Amerika (2,47 persen).
Sementara itu, nilai ekspor komoditas ikan dan udang Februari 2019 sebesar 2,10 juta dolar Amerika, turun 45,91 persen dibanding bulan Januari 2019. Komoditas ikan dan udang naik sebesar 45,89 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Secara komulatif, ekspor komoditas ikan dan udang Januari-Februari 2019 mengalami kenaikan sebesar 99,02 persen bila dibandingkan Januari-Februari 2018, dengan sumbangan 0,69 persen terhadap total ekspor nonmigas Kepri,” katanya.
Zulkipli menjelaskan, negara tujuan ekspor Kepri pada Febuari 2019 dengan nilai terbesar adalah ke Singapura mencapai 430,05 juta dolar Amerika. Ekspor ke Singapura pada saat itu turun dibanding keadaan Januari 2019 sebesar 35,56 persen, dan penurunan sebesar 37,15 persen jika dibandingkan Februari 2018.
Tujuan ekspor Kepri dengan nilai terbesar kedua selama Februari 2019 yaitu ke negara Kazakhstan yang mencapai 50,31 juta dolar Amerika. Negara tujuan ekspor Kepri selama bulan Januari-Februari 2019 dengan nilai terbesar ke negara Singapura yaitu mencapai 1.097,42 juta dolar Amerika atau 62,95 persen dari total ekspor komulatif Januari-Februari 2019.
“Ekspor komulatif ke Singapura Januari-Februari 2019 turun dibanding keadaan Januari-Februari 2018 sebesar 10,98 persen,” ujar Zulkipli.
Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua secara kumulatif Januari-Februari 2018 dengan nilai ekspor mencapai 99,29 juta dolar Amerika, dan peran sebesar 5,70 persen.
Negara tujuan ekspor terbesar ketiga sampai dengan kesepuluh Kepri berturut-turut adalah Malaysia, Amerika Serikat, Spanyol, Kazakhstan, Thailand, Belanda, Italia, dan Nigeria.
Kesepuluh negara tujuan ekspor Kepri itu mempunyai peran sebesar 87,29 persen terhadap total ekspor Kepri Januari-Februari 2019. Ekspor kumulatifJanuari-Februari 2019 Kepri dibanding ekspor kumulatif tahun lalu yang mengalami kenaikan cukup besar di antaranya ke negara Kazakhstan (153.756,91 persen), Nigeria (14.129,50 persen); Italia (214,73 persen), dan Spanyol (98,82 persen).
*****
Editor : Yuri B Trisna
Sumber : Antara