pelantar.id – Nilai investasi proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diperkirakan membengkak dari usulan sebelumnya. Jika pada 2017 investasinya sekitar Rp7 triliun, sekarang naik menjadi Rp10 triliun hingga Rp11 triliun.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya sudah menerima dokumen berisi usulan perencanaan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Binntan dari Pemerintah Provinsi Kepri. Kendati dari sisi fisik, lebih pendek dari rencana semula, tapi penghitungan investasinya jauh lebih besar.

Direktur Jenderal Bina Marga, Sugiyartanto mengatakan, dari dokumen yang diterima, pihaknya mengkaji nilai investasi yang diperlukan sekitar Rp10 triliun hingga Rp11 triliun. Sementara panjangnya hanya 3 kilometer, dari sebelumnya 7 kilometer. Namun, usulan tersebut belum final, karena pemerintah akan mengevaluasinya terlebih dahulu.

“Kan biayanya cukup besar, jadi kami pelajari dulu,” kata Sugiyartanto, di kantornya, Senin (5/11/18).

Sugiyartanto mengatakan, jika dibandingkan dengan penghitungan kebutuhan investasi pada 2017 yang hanya sekitar Rp7 triliun lebih, maka terjadi kenaikkan mencapai 1,5 kali lipat.

“Tapi itu hitungan versi daerah ya. Kami masih mengkaji dampaknya secara keamanan, dievaluasi, dan ini berakibat terhadap cost (biaya),” ujarnya.

Direktur Jenderal Bina Marga, Sugiyartanto

Terkait kebutuhan pendanaan, Sugiyartanto mengatakan, pemerintah tak menutup kemungkinan akan membuka peluang kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Hal ini mengingat potensi wisata di wilayah tersebut yang cukup tinggi, sehingga dapat dikelola antara pemerintah dan swasta. Terutama, potensi wisata di Pulau Bintan yang cukup terkenal dengan panoramanya.

“Berkaitan dengan tatanan masterplan pengembangan kawasan Pulau Bintan. Kan bukan hanya jembatan saja yang dibangun, tetapi kawasan. Kan juga cukup besar kan efeknya kalau jembatan itu segera dibangun,” kata dia.

“Nanti jembatannya kalau sudah nyambung ke arah airport Tanjungpinang ya, kita nyicil yang kecil-kecil dulu. Yang gedenya nanti sekalian,” sambung Sugiyartanto.

Baca Juga : 

Jembatan Batam-Bintan dan Hasrat Gubernur Nurdin

Rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan dipastikan segera terealisasi setelah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengaku, telah menerima dokumen perencanaan dari Pemprov Kepri terkait rencana pembangunan jembatan tersebut.

“Baru diserahkan saat kami kemarin ada seminar di Batam. Pak Gubernur baru menyerahkan kepada saya dokumen perencanaannya,” kata Basuki di kantornya, Senin (5/11/18).

Basuki pun memastikan bahwa proyek tersebut akan dieksekusi. Pasalnya, sudah ada komunikasi antara pemerintah pusat dengan Badan Pengusahaan Batam, selaku badan otoritas, yang menilai pentingnya kehadiran jembatan tersebut.

“Karena ada beberapa pulau yang belum maksimal untuk dibangun ini. Saya kan harus konsultasi dengan Badan Otorita, dan beliau (Luki Dinarsyah Tuwo-Kepala BP Batam) mendukung,” kata Basuki.

Soal kemungkinan pendanaan, apakah menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), Basuki menegaskan, hal tersebut masih dalam tahap pembahasan. Namun, Basuki menyebutkan, sejauh ini sudah ada beberapa swasta yang tertarik untuk menggarap proyek tersebut. Tapi ia masih menutup rapat identitas pihak swasta yang dimaksud.

“Nanti dievaluasi untuk pendanaannya,” kata dia.

 

Sumber : Kompas.com