pelantar.id – Investor Maroko melalui His Excellency The Honorable Sharif Ahmad bin Zubir bin Mohammad bin Jaber Al Natour sepakat memberi modal bantuan untuk Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Bantuan itu akan dialokasikan untuk sejumlah kegiatan pembangunan, di antaranya rumah sakit dan kampus perguruan tinggi.

Kesekapatan pemberian bantuan modal itu tertuang dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangi pihak Sharif Ahmad dan Huzrin Hood dari PT Armada Logistik Kepri di gedung Graha Kepri, Batam, Rabu (6/6). Penandatanganan MoU itu juga disaksikan Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Kepri dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Kepri, Hardi S Hood.

“Mereka memberi hibah bantuan permodalan pembangunan untuk rumah sakit, smart city dan kampus,” kata Huzrin usai penandatanganan MoU itu.

Dalam MoU tersebut, lanjut Huzrin, pihak Sharif Ahmad melarang bantuan modal digunakan untuk pembangunan hotel dan kasino. Bantuan juga tidak boleh dipakai untuk gerakan politik maupun partai politik, narkoba serta bahan kimia berbahaya dan terlarang.

Huzrin mengatakan, pihak Sharif Ahmad pernah melakukan program ini di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa negara di Asia lainnya. Dana bantuan yang tak disebutkan besarannya ini, bersumber dari dana keluarga managemen office Sharif Ahmad.

“Dana tersebut dipastikan bersih, dan tidak berasal dari tindak kejahatan pencucian uang maupun narkoba,” kata dia.

Adapun Sharif Ahmad menegaskan, penyaluran dana bantuan ini merupakan keinginan pihaknya untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan peningkatan sumber daya manusia. Karena itu, fokus program ini adalah pembangun rumah sakit dan kampus.

“Kami juga ingin membantu dalam hal pembangunan rumah-rumah murah untuk masyarakat,” katanya.

Penulis : Albar
Editor : Yuri B Trisna