Penulis: H.M Chaniago
Dari pada menghakimi atau dihakimi, saya lebih memilih belajar memahami. Saya tidak bisa membabi buta mengikuti sudut pandang orang banyak dan hanya menerima tanggapan mereka. Saya tidak akan membiarkan diri saya menikmati permainan yang dimanipulasi untuk sebuah peran-Bruce Lee
Pelantar.Id – Ketika film Once Upon a Time in Hollywood resmi ditayangkan, aktor legendaris Bruce Lee kembali menjadi sosok yang diperbincangkan. Bahkan hal ini kembali menarik ingatan banyak orang akan video Jackie Chan ketika menanggapi sosok Bruce Lee.
Kala itu dalam sebuah film lawas, Chan memang masih sosok yang belum tersohor, sementara Lee telah menjadi aktor kelas dunia. Meski begitu, berbeda dengan persona angkuhnya Lee yang diperankan Mike Moh dalam Once Upon a Time in Hollywood, bagi Chan, Bruce Lee adalah persona kebaikan yang bahkan sangat ia hormati.
Dalam berbagai sumber pribadinya, Jackie Chan disebutkan memulai karir keaktorannya dalam sinema perak sebagai stuntman (pemeran pengganti) yang turut mengambil bagian dalam dua film Bruce Lee, yaitu Fist of Fury (1972), di mana ia memiliki peran kecil sebagai siswa seni bela diri Jepang, dan satu lagi Enter the Dragon (1973) yang mendapat peran singkat menjadi lawan sekejapnya Bruce Lee.
Baru-baru ini, video lama Chan yang pernah diunggah di platform YouTube tanggal 14 Juni 2013 lalu kembali menjadi perbincangan ketika Once Upon a Time in Hollywood resmi tayang dan menampilkan persona angkuh Bruce Lee. Dalam video itu ia mencoba mengenang masa-masa ketika satu film dengan Bruce Lee.
Saat itu Lee telah menjadi aktor kelas dunia, sementara Chan yang masih berumur 17 baru memulai karir sebagai seorang stuntman.Tentunya pada video berdurasi 1 menit 49 detik tersebut Chan mengenang tentang rasa hormatnya kepada Lee, mengenang kemahiran Lee dalam seni bela diri kung-fu, dan bagaimana senangnya ia ketika Lee berbicara dengannya di lokasi syuting.
“Kisah terbaik bagiku adalah ketika aku masih muda dan bertarung melawan Bruce Lee dalam film Enter the Dragon,” ujar Jackie Chan dalam video tersebut.
Kala itu ia bercerita, berada di balik layar adegan kamera yang sama, namun karena pengambilan adegan fokus pada Bruce Lee yang sedang memainkan tongkat. Sementara itu ia masih menunggu disampingnya (hingga adegan pertarungan mereka dimulai kembali) dan tanpa sengaja saat adegan pertarungan tersebut, tongkat Lee benar-benar mengenai telinga Chan.
Sementara pandangan Chan sedikit nanar, Lee hanya bisa fokus dengan aktingnya hingga sutradara Robert Clouse mengatakan cut. Lanjut Chan, setelah sutradara mengatakan cut, Lee langsung menoleh ke arahnya, mendekatinya, memeluknya lalu meminta maaf kepada Chan. Hal menarik selepas adegan ((pow pang ping bang)) tersebut, Chan yang kagum akan sosok Bruce Lee lantas terus pura-pura kesakitan agar Lee terus memeluknya.
“Dia banyak mempengaruhi saya,” kata Chan dalam sebuah wawancara pada tahun 1997. “Saya mengaguminya, dan cara dia berbicara. Dia bahkan bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar. Semua orang mengira dia adalah dewa,” terang Jackie Chan dikutip dari situs resmi South China Morning Post.
Angkuhnya Bruce Lee di Once Upon a Time in Hollywood versi Tarantino
Pembicaraan tentang Bruce Lee kembali menjadi ramai setelah film Once Upon a Time in Hollywood yang disutradarai Quentin Tarantino dirilis terutama pada bulan Juli lalu di Amerika Serikat.
Kala itu anak Bruce Lee, Shannon Lee memprotes sineas nyentrik kelahiran Knoxville tersebut kerena menggambarkan persona ayahnya yang identik dengan alat bela diri Nunchaku (double stick) sebagai sosok yang arogan.
Memang, dalam satu fragmen ketika Bruce Lee beradu mulut dengan Cliff Booth (Brad Pitt), ditampilkan persona angkuh Lee sebagai sosok terkenal yang tak menghargai seorang stuntman, hal ini bertolak belakang dengan apa yang digambarkan Jackie Chan dalam video singkatnya.
Sementara itu Tarantino mengatakan, ia sengaja mempertahankan penggambaran tokoh Lee dalam naskahnya seperti itu karena menilai Lee memang seseorang yang cukup arogan, terutama setelah membaca biografi Lee, yang ditulis oleh istrinya sendiri Linda Lee. Dalam buku tersebut, dituliskan bahkan Lee bisa mengalahkan petinju legendaris, Muhammad Ali.
“Itu hanya karakter fiksi. Jika saya membuat cerita bahwa Booth bisa mengalahkan Lee, maka dia bisa mengalahkannya dalam film tersebut. Akan tetapi bukan berarti di kehidupan nyata seperti itu.” terang Tarantino, ketika diwawancara The Wrap.
Jadi, terlepas dari beragam persepsi tentang Bruce Lee dari sudut pandang kacamata banyak orang. Bruce Lee tetaplah Bruce Lee, sosok yang dikenal fenomenal dengan seni bela diri kung-fu dan aksi Nunchaku-nya.
https://youtu.be/U8CtOqJy6xM.