Pelantar.id – Jamal Khashoggi sedang menjadi perbincangan media dunia. Siapa dia?
Jamal merupakan penulis kolom atau kolomnis surat kabar Washington Post berkebangsaan Arab Saudi. Pria yang lahir pada 13 October 1958 ini bergabung di Washintonpost pada tahun 2017.
Jamal Khashoggi menamatkan pendidikan Administrasi Bisnis di Indiana State University, Amerika Serikat. Karir pertamanya adalah di koran berbahasa Inggris, Saudi Gazzetepada tahun 1990-an.
Ia juga pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Arab News pada 1999-2003. Pada 2007 ia bergabung ke Al Watan dan menjabat sebagai pemimpin redaksi selama tiga tahun.
Ia dikenal sebagai seorang jurnalis yang memiliki idealisme tinggi dan kerap kritis pada setiap tulisannya terutama mengkritik Pemerintah Arab Saudi. Di antara judul tulisannya yang cukup kritik misalnya “Yang Paling Dibutuhkan Negara-negara Arab adalah Kebebasan Berekspresi” dan “Putra Mahkota Saudi Arabia Harus Mengembalikan Martabat Negaranya”.
Sikap kritis tersebut membuatnya tidak disukai banyak pihak termasuk datang dari negaranya sendiri.
Mengapa Jamal Khashoggi?
Ia dilaporkan menghilang pada 2 Oktober 2018 setelah memasuki gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul. Laporan dari berbagai media, yang mengutip sumber-sumber pejabat Turki temukan indikasi bahwa Khashoggi dibunuh berencana.
Bahkan ditemukan bukti rekaman audio dan video yang menunjukkan Khashoggi diserang, dibunuh dan dimutilasi usai masuk ke Konsulat Saudi.
Dugaan Dibalik Pembunuhan

Jamal Khashoggy. Foto: wikipedia
Polisi Turki menemukan bukti bahwa Khashoggi dibunuh. Bukti kuat ditemukan dari rekaman audio jam tangan Khashoggi yang tersambung di telepon genggam tunangannya di luar kantor konsulat Saudi.
Rekaman selama 11 menit yang dipublikasi media Turki menunjukkan Jamal Khashoggi disiksa secara kejam hingga dimutilasi dalam keadaan masih hidup oleh 15 orang yang diduga kuat warga Arab Saudi.
Al Jazeera menyebut dalam rekaman itu polisi turki mengindikasi tersangka pelaku adalah ahli forensik Saudi Muhammad al-Tubaigy.
Laporan terbaru yang ditulis dilaman tempo.co adanya spekulasi keterlibatan putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman dalam penyiksaan dan pembunuhan Jamal Khashoggi.
Menurut Washington Post, Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi ini memerintahkan operasi untuk menggiring Khashoggi kembali ke Arab Saudi dari rumahnya di Virginia untuk kemudian ditangkap.
Keterlibatan Mohammed bin Salman diungkap aparat intelijen Amerika Serikat yang mendapatkan informasi dari diskusi yang digelar sejumlah pejabat Saudi tentang rencana tersebut.
Sebelumnya diberitakan diberbagai media, Arab Saudi mengakui jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh di dalam konsulat negara itu di Istanbul, Turki, namun tidak ada penjelasan di mana jasad khashoggi.
Penyelidikan atas tewasnya Khashoggi masih berlangsung dan sebanyak 18 warga Saudi telah ditangkap. Sejak itu tidak ada pernyataan apapun dikeluarkan Arab Saudi tentang Khashoggi yang hilang misterius.
Sementara Pemerintah Arab Saudi masih membantah tudingan keterlibatan dalam pembunuhan Jamal Khashoggi di kantor konjennya di Istanbul. Hingga saat ini pengusutan pembunuhan Khashoggi juga mulai menjadi perhatian masyarakat dunia seperti Amerika dan jurnalis di Indonesia.
===========
dari berbagai sumber
eliza gusmeri
foto: voenew.com