Pelantar.id – Sebagaimana diamanatkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan United Nation Disaster Risk Reduction (UNDRR), komunikasi risiko memiliki peran penting dalam meminimalkan dampak ikutan bencana.
Tujuannya agar publik bisa memproteksi diri dan keluarga sehingga bisa meminimalkan dampak dan kekacauaan saat dan setelah wabah.
Kegagalan komunikasi risiko, selain memicu ketidakpercaayaan publik, juga bisa melemahkan kesiapsiagaan, kepanikan, dan kekacauaan yang bakal memperdalam dampak bencana.
Untuk itu Jurnalis Bencana dan Krisis (JBK) menyerukan beberapa desakan kepada Pemerintah. Diantaranya mendesak Pemerintah Indonesia menyediakan informasi yang transparan kepada publik.
Informasi yang terkait penapisan dan hasil pemeriksaan yang dilakukan, protokol pencegahan dan perlindungan masyarakat dari wabah Covid-19.
Tidak adanya transparansi, justru menempatkan publik menjadi lebih berisiko sehingga dampak wabah bisa lebih dalam.
JBK juga meminta Pemerintah Indonesia lebih proaktif melakukan pemeriksaan di daerah-daerah berisiko dan menyiapkan rumah sakit di daerah agar mampu menangani perawatan pasien korona.
Crisis Center harus disediakan agar bisa diakses warga tanpa terkecuali.
Selainitu, media massa sebaiknya menyudahi penyebutan identitas dan alamat pasien dengan lengkap.
Media tidak harus meliput dan memotret rumah pasien karena tak relevan dg penghentian penanganan wabah Covid-19. Penghormatan dan melindungi para penyintas adalah bagian dari Kode Etik jurnalistik.
Jurnalis dan media massa harus menghadirkan pemberitaan yang relevan pada upaya-upaya pencegahan dan penanganan untuk mencegah kepanikan lebih lanjut.
Jurnalis dan media tidak menyebarkan hoaks dan spekulasi yang bisa menambah kekacauan. Justru, jurnalis dan media bisa menjadi penerang atas kekacauan informasi yang beredar di media sosial.
Perusahaan media harus memastikan keselamatan jurnalisnya dengan menyediakan perlengkapan dan pengetahuan yang memadai agar tidak tertular Covid-19.
JBK
JBK Indonesia adalah organisasi profesi jurnalis yang concern terhadap isu bencana dan krisis di Indonesia.
Organisasi berbentuk perkumpulan ini beranggotakan jurnalis dari media cetak, televisi, online dan radio yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia. JBK didirikan di Jakarta pada pertengahan Oktober 2019.
(*)