pelantar.id – Pekan-pekan terakhir menjelang datangnya bulan Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok di Batam mulai bergerak naik. Kendati masih belum terlalu signifikan, namun kenaikan harga mulai dapat dirasakan oleh warga yang berbelanja di sejumlah pasar yang ada di Batam.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam mencatat, kenaikan harga itu umumnya dialami oleh komoditas yang banyak dibeli warga untuk keperluan konsumsi selama bulan puasa. Sejak awal pekan, harga telur di sejumlah pasar mengalami kenaikan dari Rp37.750 per papan menjadi Rp39 ribu.

Hal yang sama terjadi juga pada komoditas cabai jenis merah keriting, yang mengalami kenaikan dari Rp39.250 per kilo menjadi Rp41 ribu per kilogramnya.

Sejumlah pedagang mengaku naiknya harga karena tingginya permintaan yang tidak dibarengi dengan pasokan, sehingga membuat harga dari distributor naik. Nanik, seorang pedagang di Pasar Mitra Raya menyatakan, para pedagang tidak menaikkan harga secara sepihak.

“Dari sananya sudah naik, jadi kami ikut naik,” kata Nanik, Rabu (9/5).

Di sisi lain, penurunan harga justru terjadi pada sejumlah komoditas pokok lainnya. Berdasarkan dari rilis Disperindag, harga beras premium dan daging sapi lokal justru mengalami penurunan menjelang Ramadhan kali ini.

Harga beras premiun yang sebelumnya berada di angka Rp328.ribu turun menjadi Rp320 ribu per karung. Sementara daging sapi lokal yang sebelumnya berada Rp137 ribu per kilogram turun menjadi Rp135 ribu.

Kondisi yang belum mengalami perubahan signifikan ini dinilai masih berada di batas wajar, meskipun demikian hal ini tetap menjadi perhatian dari pemerintah khususnya Disperindag Kota Batam.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kota Batam, Adisthy menjelaskan bahwa apa yang berlaku saat ini terus dipantau, terutama harga kebutuhan pokok yang mengalami fluktuasi harga pada momen-momen tertentu.

Kondisi harga yang masih dalam batas wajar ini lanjut Adisty membuat Disperindag tidak buru-buru melakukan inspeksi. Kalaupun itu diperlukan, pelaksanaan sidak paling cepat akan dilaksanakan pada dua hari menjelang puasa.

“Yang mengalami kenaikan cuma telur, itu juga tidak signifikan, jadi paling cepat kita dua hari menjelang puasa,” kata Adisthy ketika dihubungi pada Rabu (9/5).

Joko Sulistyo