pelantar.id – Proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) tidak jadi terealisasi tahun ini. Pemerintah menundanya hingga tahun 2020.

Batalnya pengerjaan jembatan penghubung Pulau Batam dengan Pulau Bintan itu tahun ini lantaran pemerintah pusat masih butuh waktu untuk mematangkan perencanaan pembangunan jembatan sepanjang tujuh kilometer tersebut.

“Anggarannya kan juga cukup besar. Pusat masih berpikir apakah proyek ini menggunakan dana APBN, atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Abu Bakar di Tanjungpinang, Jumat (8/2/19) seperti dikutip Antara.

Terpisah, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan, tahun ini pemerintah pusat masih fokus untuk mengubah Detail Engineering Design (DED) pembangunan tersebut. Berdasarkan DED yang telah disiapkan Pemprov Kepri itu, pembangunan Jembatan Babin ditaksir menghabiskan dana sekitar Rp3,5 triliun, jauh lebih rendah jika dibanding DED awal, dengan estimasi anggaran sebesar Rp7 triliun.

“Mudah-mudahan tahun ini selesai direvisi, dan 2020 mulai dibangun” ujarnya.

Menurut Nurdin, pada dasarnya Presiden Joko Widodo telah merestui pembangunan Jembatan Babin.

“Sudah dibicarakan langsung dengan Pak Presiden Joko Widodo dan ditindaklanjuti oleh menteri terkait lainnya,” kata dia.

Sebelumnya, Nurdin berharap Presiden Joko Widodo segera merealisasikan pembangunan proyek jembatan ini. Harapan itu dititipkannya kepada Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan yang datang ke Batam, Selasa (15/1/19) lalu.

Kepada Luhut, Nurdin mengatakan bahwa Jembatan Babin tersebut sangat ditunggu masyarakat Kepri. Menurutnya, Jembatan Babin akan menggerakkan ekonomi bukan hanya bagi Kepri tapi juga secara nasional, dan sekaligus memperkuat martabat bangsa di wilayah perbatasan.

*****