Nasib sial menimpa fotografer veteran National Aeronautics and Space Administration (NASA), Bill Ingalls saat memotret peluncuran Falcon 9, sebuah proyek luar angkasa milik SpaceX.
Kamera Canon seri 5DS yang digunakannya untuk mengabadikan momen peluncuran proyek perusahaan milik taipan pendiri Tesla, Elon Musk itu meleleh akibat suhu panas di landasan saat peluncuran.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (23/5) di Pangkalan Angkatan Udara Amerika Vandenberg di California, lokasi peluncuran Falcon 9 menuju orbit dengan membawa dua satelit bernama GRACE-FO milik NASA/German dan lima satelit bernama NEXT milik Iridium.
Beruntung, Ingalls selamat, karena dia memotret menggunakan remote control. Bahkan pegawai badan antariksa milik Pemerintah Amerika Serikat itu membagikan foto kamera yang terpanggang itu di jejaring sosial Facebook miliknya dengan imbuhan bernada canda.
“Saya menggunakan banyak kamera yang letaknya lebih dekat tapi selamat, yang meleleh ini terkena sambaran api dan dilihat oleh anggota tim pemadam yang langsung menyemprotnya dengan racun api,” kata Ingalls dalam status Facebooknya.
Ingalls menyebut kameranya sedikit renyah usai terkena sambaran api, namun masih sempat mengabadikan dua frame foto sebelum sistem kamera mengalami kegagalan operasi. Dia bahkan menyatakan bangga, kameranya masih memotret hingga waktu kapunahannya. Gambar pertama dari dua yang didapat kamera itu cukup membanggakan Ingalls. Dia menyukai hasil foto yang disebutnya luar biasa, saat roket lepas landas.
“Setidaknya saya dapat satu foto sebelum kameranya diliputi debu,” ujarnya.
Sebagai profesional, Ingalls juga membagikan pemahaman tentang seluk beluk peluncuran roket kepada rekan-rekannya di jejaring sosial. Dia menyebut, Falcon 9 akan mengorbit untuk mengukur bagaimana perbedaan berat benda di antara atmoster bumi, dengan di lautan, daratan, dan permukaan es di bumi.
Baca Juga : Memento Mori, Tren Memotret Mayat Era Victorian
Sementara, foto kedua menunjukkan bunga api yang menyelubungi sekitar kamera. Gambar api itu bahkan telah mendapatkan nama dari Ingalls, Reason for Toasty Remote Camera.
Dipantau dari laman akun Facebook milik Bill Ingalls, pengikut membanjiri kolom komentar dan membagikan ulang unggahan tersebut. Mereka berkomentar dengan nada canda, bahwa kamera Ingalls berhasil menangkap citra dari pembunuhnya. 1.500 lebih pengikut akun Ingalls bereaksi dengan emotikon, lebih 250 komentar, dan 1452 orang membagikan ulang unggahan itu saat pelantar.id mengakses pada Sabtu (26/5) dinihari, pukul 02.50.
“Setidaknya kamera itu memotret pembunuhnya, menyedihkan sekali, lensa kamera seperti sudah mulai meleleh saat gambar itu terekam,” tulis pengunjung di kolom komentar.
Seorang pengikut akun bernama Zetia Cecilia Mendez bahkan berterimakasih karena Ingalls mengingatkan dirinya untuk mengasuransikan seluruh alat kerja yang biasa digunakannya ke lapangan.
Ratusan komentar dari pengikut dan pengunjung akun itu kebanyakan adalah penggemar foto antariksa. Namun tidak sedikit produser berita, editor dan wartawan yang menggunakan kolom komentar untuk meminta izin menggunakan foto tersebut dalam penerbitan mereka, mulai dari Daily Mirror, SF Gate dan sejumlah media besar Eropa lain. Bahkan, seorang pengikut yang berasal dari Rusia meminta izin untuk menggunakan foto-foto itu untuk media yang berafiliasi dengan Canon, sebagai produsen kamera.
Selera humor, dedikasi dan kematangan Ingalls tercermin dari caranya menjawab komentar-komentar para pengikut dalam unggahannya. Termasuk kepada salah satu pengunjung yang berterimakasih karena Ingalls menyingkirkan keraguannya untuk berpindah alat ke merek kompetitor, Nikon.
Baca Juga : Memotret Subyek di Luar Predikatnya, Sebuah Cerita Para Pencatat Sejarah
Kecelakaan yang membunuh kamera kelas atas itu merupakan peristiwa tidak biasa. Ingalls mengatakan kepada fotografer Tareq Malik yang bekerja untuk Space.Com bahwa ini adalah kali pertamanya kehilangan kamera saat bekerja. Menurut dia, potensi bahaya pada saat memotret peluncuran biasanya adalah hantaman serpihan benda yang terembus oleh knalpot roket.
Berdasarkan pengalaman memotret ke-antariksaan di NASA sejak tahun 1989 silam, saat peluncuran biasanya bebatuan, kerikil dan material keras lain dapat terembus dan terlempar dalam kecepatan tinggi. Sebelum bekerja di NASA, Ingalls memiliki pengalaman 30 tahun memotret di lapangan. Dia adalah orang kedua yang dipandang pantas menerima penghargaan National Space Club Press setelah jurnalis televisi Edward R Murrow.
Ingalls bahkan merupakan salah satu jurnalis yang masih hidup dari sekian banyak yang berhasil mengabadikan peristiwa bersejarah Amerika seperti kunjungan terakhir Presiden John F Kennedy Junior ke Gedung Putih dan pemakaman Astronot Neil Armstrong di laut.
Joko Sulistyo
Dari berbagai sumber
Foto Utama : NASA/Bill Ingalls via Facebook/Bill Ingalls