pelantar.id – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyetujui pengaktifan kembali Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) TNI. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan, setelah disetujui, satuan tersebut akan memberikan bantuan kepada Polri dalam penanganan aksi terorisme.
“Intinya tetap untuk membantu Polri, nanti kalau revisi undang-undangnya sudah turun, akan kita sesuaikan,” kata Moeldoko di Jakarta, Rabu (16/5).
Meskipun sudah aktif kembali, namun peran komando itu masih belum dapat maksimal karena terbentur dengan belum disahkannya revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme oleh DPR. Kendati tidak merinci tugas komando gabungan selepas UU Antiterorisme itu direvisi, namun mantan Panglima TNI itu memastikan, setelah direvisi, Koopsusgab dapat melakukan berbagai jenis operasi, dengan mengerahkan satuan elit yang dimiliki TNI.
“Teknis pekerjaannya nanti tergantung, apakah pengerahan kekuatan intelijen atau bisa kekuatan regulernya. Tergantung kebutuhan di lapangan saja. Mereka setiap saat bisa digerakkan ke penjuru manapun dalam tempo yang secepat-cepatnya,” lanjut dia.
Saat ditanya apakah Koopsusgab nantinya akan dibekali wewenang untuk penangkapan, Moeldoko menegaskan, secara formal kegiatan itu akan dilakukan apabila revisi UU Antiterorisme disahkan DPR. Meski demikian, pada prinsipnya siapapun boleh menangkap pelaku kejahatan. Namun yang harus dipastikan adalah hak-hak terduga pelaku kejahatan tetap dipenuhi.
“Nanti, kalau UU nya sudah keluar baru ya. Tapi kalau sudah ada indikasi, kepolisian juga sudah mendeteksi dia melakukan kegiatan menyiapkan bom dan seterusnya, ya tangkap saja langsung, enggak apa-apa,” lanjut Moeldoko.
Moeldoko sekaligus mengimbau masyarakat tidak perlu panik apabila Koopsusgab TNI nantinya melaksanakan kegiatannya di lapangan.
“Saya juga imbau kepada masyarakat, mungkin beberapa saat ini akan ada situasi-situasi seperti itu, jangan ditanggapi kekhawatiran berlebihan. Biasa itu. Serahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan. Polri dan TNI bekerja penuh, BIN dengan seluruh jajaran, BAIS juga bekerja bersama-sama,” ujar Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, dalam pelaksanaan tugasnya, Koppsusgab akan dipimpin oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang berkoordinasi dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.
Diketahui Koopsusgab merupakan gabungan personel TNI dari seluruh satuan elite yang ada di TNI, baik matra darat, laut, maupun udara. Satuan elite yang dimaksud yakni Satuan Penanggulangan Teror 181, Koprs Pasukan Khas, Bataliyon Intai Amfibi dan Detasemen Jala Mengkara.
Joko Sulistyo