Pelantar.id – Area di sekitar Kawasan Pengolahan Limbah Industri (KPLI) Kabil terendam air setinggi 60 sentimeter dikarenakan tersumbatnya drainase yang berada di kawasan tersebut.

Manajer Pengelolaan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana, mengatakan, genangan air tersebut terjadi saat hujan lebat dan tersumbatnya saluran drainase di sekitar area KPLI.

“Gudang KPLI Kabil terendam air setinggi 60 sentimeter,” ujarnya, Minggu (18/4/2021) melalui siaran persnya.

Saat ini lanjutnya, BP Batam bersama Asosiasi Pengelolaan Limbah (Aspel) industri B3, sedang melakukan upaya untuk mengatasi banjir di kawasan KPLI Kabil.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, kata dia, juga sudah menginstruksikan Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam bersama unit terkait untuk melakukan peninjauan ke lokasi tersebut. Serta mempelajari masalah yang sebenarnya dan berkordinasi mencarikan solusinya.

“Saat ini kami sedang menyodet atau membuat terusan untuk mengalirkan air ke pantai. Ini alternatif untuk mengatasi banjir sehingga kalau terjadi hujan besar tidak banjir lagi,” katanya.

KPLI lanjutnya, saat ini sedang melakukan penyodetan saluran drainase kurang lebih 400 meter, dengan kedalaman 3 hingga 5 meter dan lebar 5 meter.

“Penyodetan ini dilakukan bekerja sama dengan para tenant KPLI-B3. Karena kami tidak bisa anggarkan dana secara mendadak,” jelasnya.

Selain itu, saat ini BP Batam juga sedang memasang saluran drainase di dalam KPLI saluran U-100 dan U-200 serta pembetonan jalan.

Saat ini kata dia, sejumlah alat berat, seperti beko dan dump truck, saat ini sedang bekerja melakukan penyodetan di area KPLI.