pelantar.id – Banyak orang yang ingin memiliki bisnis sendiri. Bukan hal yang mudah, memang.
Membangun bisnis membutuhkan perjuangan dan disiplin yang besar. Tak bisa kamu lakukan dengan cara bermalas-malasan.
Kunci membangun bisnis agar sukses berada di tangan kamu sendiri. Mengutip
Cermati.com, berikut ini adalah kebiasaan-kebiasaan sepele yang bisa bikin bisnis kamu gagal.
Mengabaikan pencatatan keuangan secara berkala
Mengabaikan keuangan sama seperti membawa kehancuran bagi bisnis. Keuangan menjadi hal yang paling krusial. Keuangan yang dirancang jelas akan membantu kamu dalam mengembangkan bisnis.
Sehingga arus pengeluaran menjadi lebih terarah dan sesuai bujet yang ditentukan. Buat catatan keuangan secara berkala, baik bulanan maupun tahunan.
Anggaran bulanan sangat membantu untuk memprediksi pengeluaran dalam jangka pendek, sedangkan anggaran tahunan membantu kamu untuk mengetahui kinerja bisnis yang sesungguhnya
Mencampur uang pribadi dan uang usaha
Arus pemasukan uang pribadi dan uang usaha tentu berbeda. Hindari mencampuradukkan dua sumber pemasukan ini untuk menghindari keuangan yang tidak stabil.
Gunakan uang pribadi untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti membayar asuransi, membeli kebutuhan pokok dan lainnya. Sementara itu, uang usaha digunakan untuk membiayai kebutuhan usaha, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, dan lainnya.
Memisahkan keuangan pribadi dan usaha memang sering kali dianggap remeh. Jika tidak segera dibenahi, keuangan kamu akan menjadi simpang siur dan tidak memiliki arah serta tujuan penggunaan yang jelas
Salah memilih pemasok atau suplier
Kinerja bisnis tidak akan berjalan maksimal tanpa bantuan seorang pemasok, terutama untuk bisnis yang bergerak di sektor produksi. Sebelum mulai memproduksi, cari dan tetapkan pemasok untuk menyuplai bahan baku selama kegiatan produksi berlangsung.
Pilih pemasok yang memiliki persediaan melimpah sehingga kamu tidak perlu gonta-ganti pemasok ketika stok bahan baku habis.
Pastikan harga bahan baku yang ditawarkan pemasok terjangkau sehingga harga produk yang dijual kepada konsumen tidak terlalu mahal. Bandingkan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan satu pemasok utama
Kurang pas menetapkan harga jual
Kehadiran kompetitor baru menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat. Terutama jika kompetitor berhasil menetapkan harga produk yang lebih terjangkau.
Namun, perbedaan harga seperti ini tidak perlu terlalu diambil pusing, karena harga yang terlalu rendah perlahan-lahan akan membawa bisnis pada zona ketidakstabilan bahkan berujung pada kebangkrutan.
Agar tidak kalah bersaing, tetapkan harga produk yang sesuai. Artinya tidak terlalu mahal, dan tidak terlalu murah.
Pertimbangkan kenaikan harga bahan baku saat memproduksi produk untuk mencegah terjadinya kenaikan harga penjualan produk yang signifikan.
Sikap yang kurang bersahabat
Kesuksesan dalam berbisnis tidak lepas dari campur tangan para karyawan. Untuk itu, jaga hubungan baik dengan karyawan melalui komunikasi sehari-hari
Pahami apa yang menjadi kebutuhan karyawan dan segera penuhi, apalagi jika tujuannya untuk menunjang produktivitas karyawan di kantor. Misalnya, menyediakan satu set komputer untuk memudahkan proses input data pelanggan.
Hindari sifat yang kurang bersahabat, seperti arogan dan cuek. Sifat ini dapat menimbulkan gap antara owner dan karyawan sehingga komunikasi antara kedua belah pihak tidak berjalan maksimal.
Akibatnya, informasi yang disampaikan sering tidak tepat sasaran.
Fokus mengurusi bisnis orang lain
Bisnis milik kompetitor bisa saja lebih sukses daripada bisnis yang kamu jalankan. Namun, jangan pernah iri terhadap kesuksesan yang diraih orang lain, apalagi sampai ikut campur pada bisnis orang.
Usahakan agar tetap fokus mengembangkan bisnis sendiri saja. Jika bisnis stagnan dan tidak berkembang, segera temukan akar penyebabnya.
Bila perlu, catat kekurangan yang ada pada bisnis secara rinci, lalu benahi bagian yang dianggap masih kurang memuaskan.
Kinerja bisnis kurang terorganisasi
Pengusaha sejati bukan orang yang harus diperintah untuk melakukan ini dan itu. Sebab, mereka tahu apa yang harus dikerjakan sehingga pekerjaan mereka selalu terarah dan tepat sasaran.
Selain itu, pengusaha juga mampu menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan bisnis agar keduanya tidak berat sebelah. Bedakan waktu untuk bekerja dan waktu untuk menikmati momen bersama keluarga.
Jangan terlalu fokus mengurus bisnis agar urusan keluarga tidak terbengkalai, terutama jika Anda sudah menikah. Karena kondisi keluarga pun juga bisa memengaruhi kelancaran usaha.
Fokus pada yang besar tapi abai sama yang kecil
Aspek yang ada dalam bisnis, baik besar maupun kecil harus diperhatikan secara detail. Jangan hanya fokus pada hal-hal besar sehingga kamu mengabaikan hal-hal kecil.
Sebab, hal-hal kecil memberikan pengaruh yang besar terhadap bisnis. Jika hal-hal kecil saja tidak mampu diatasi, itu artinya kamu juga tidak akan mampu mengatasi hal-hal yang lebih besar nantinya.
*****