pelantar.id – Akibat kontroversi warna kulit di Amerika, membawa perusahaan kosmetik L’Oreal mengapus kata ‘Whitening’ atau memutihkan dari produk-produk kecantikannya.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk menghormati protes protes anti-rasisme global karena beberapa perusahaan — termasuk L’Oreal – baru-baru ini dikritik karena produk-produk pemutih kulit setelah kebangkitan global Black Lives Matter (BLM).
“Grup L’Oreal telah memutuskan untuk menghapus kata-kata white/whitening, fair/fairness, light/lightening dari semua produk perawatan kulitnya,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan singkat beberapa waktu lalu.
Langkah L’Oreal lebih dulu diterapkan oleh perusahaan multinasioanal lainnya seperti Unilever, Johnson & Johnson dan Mars menanggapi gerakan BLM, yang didorong pembunuhan George Floyd, seorang Afrika-Amerika oleh polisi di AS bulan lalu.
Unilever India dan Bangladesh sudah mengambil langkah untuk mengganti nama krim pemutih kulit yang dipasarkan secara lokal “Fair & Lovely” dengan alasan yang sama.
Di India, beberapa bintang Bollywood mendapat kecaman atas dukungan produk-produk pemutih kulit, termasuk aktor dan mantan Miss World Priyanka Chopra, yang menghadapi reaksi keras setelah memposting dukungan untuk kampanye BLM.
Untuk diketahui, L’Oreal adalah salah satu perusahaan kosmetik dan kecantikan asal Perancis dan didirikan oleh Eugène Schueller pada tahun 1909. Di Indonesia, L’Oreal juga menjadi perusahaan kosmetik terbesar.
yahoo