pelantar.id – Jaringan layanan 4G Telkomsel pascagempa bumi di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah saat ini berangsur pulih dan dapat diakses di sebagian besar wilayah terdampak gempa. Telkomsel juga membuka posko untuk pencarian keluarga yang hilang, dapur umum serta memberikan fasilitas telepon dan SMS gratis di posko GraPARI Palu.
GM External Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin mengatakan, selain terus berusaha memulihkan jaringan telekomunikasi, pihaknya juga memfasitasi para pelanggannya untuk berdonasi bagi korban gempa Donggala melalui UMB *800*01#, aplikasi TCASH, maupun QR Code.
“Saat ini layanan komunikasi SMS dan suara sudah normal, sedangkan layanan data 4G juga sudah berangsur pulih di beberapa wilayah seperti di Poso, Donggala, Luwuk, Toli-Toli, Buol, Pasangkayu dan Tondo di Kota Palu. Telkomsel juga telah mengerahkan tim Siaga Bencana TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity) untuk pendirian posko darurat serta percepatan pemulihan layanan jaringan telekomunikasi,” katanya dalam keterangan tertulis pada pelantar.id, Senin (1/10).
Baca Juga : Telkomsel Kerahkan Tim TERRA Pulihkan Jaringan di Palu
Denny mengatakan, sebagai operator yang memiliki cakupan terluas di Sulawesi Tengah, Telkomsel terus berupaya maksimal untuk memulihkan jaringan di wilayah-wilayah yang terkena bencana. Untuk itu, Telkomsel bergerak cepat dalam waktu kurang dari 24 jam memobilisasi genset untuk catuan daya serta memasang mobile BTS.
“Kami atas nama Telkomsel turut berduka atas terjadinya bencana gempa di Sulawesi Tengah ini dan memohon maaf atas ketidaknyaman akibat gangguan layanan telekomunikasi yang terjadi. Telkomsel juga mengirimkan bantuan berbagai kebutuhan para korban seperti kebutuhan pokok, medis, dan akses telekomunikasi dengan memberikan fasilitas telpon dan SMS gratis,” katanya.
Baca Juga : Gempa Palu, Korban Meninggal 832 Jiwa
Seperti diketahui, gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang wilayah Palu dan sekitarnya, Jumat (28/9) sore. Gempa itu kemudian menimbulkan tsunami dengan ketinggian air mencapai 3 meter. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, jumlah korban meninggal hingga Minggu (30/9) sebanyak 832 jiwa.
Editor : Yuri B Trisna