Pelantar. id – Penyakit jantung hampir dikaitkan dengan penyakit para orangtua. Pada kenyataanya penyakit ini juga penyerang usia muda. Ini satu contoh anggapan yang masih dipercaya masyarakat.
Padahal penyakit jantung harus tetap diwaspadai sipanjang usia Anda dan siapapun bisa diserang penyakit ini. Agar tidak menjadi sebuah kekhawatiran, Anda harus mendapatkan informasi yang benar tentang penyakit jantung dan gejala-gejalanya.
Berikut ini, ada enam mitos paling umum seputar kesehatan jantung yang terbukti salah oleh dunia medis yang perlu Anda ketahui.
Mitosnya, usia muda tidak akan terkena penyakit jantung
Faktanya, serangan jantung bisa terjadi di usia berapapun. Kondisi ini juga dipengaruh oleh bagaimana gaya hidup yang Anda jalani. Umumnya, kondisi yang tidak disadari ini berawal pada masa remaja dan kanak-kanak, di mana kumpulan lemak bisa menggumpal dan menempel pada arteri sampai terjadi adanya penyumbatan.
Satu dari 3 orang yang terkena penyakit jantung tidak semuanya lansia, melainkan ada yang berada dalam usia produktif. Tidak dipungkiri juga anak muda dan orang dewasa bisa berisiko penyakit jantung. Terlebih, jika mereka memiliki masalah dasar seperti obesitas atau diabetes tipe 2.
Mitosnya, penyakit jantung hanya bisa diketahui kalau Anda punya tekanan darah tinggi
Faktanya, tekanan tinggi sering disebut sebagai “silent killer”. Pasalnya, Anda biasanya tidak mengetahui kalau tekanan darah dalam tubuh Anda tinggi. Kemungkinan, Anda juga tidak selalu mengalami tekanan darah yang tinggi saja sebagai tanda-tanda terkena penyakit jantung.
Cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki risiko penyakit jantung atau tidak, yaitu dengan rajin memeriksakan tekanan darah, kolesterol dan gula darah tubuh secara berkala. Perlu diingat, kalau pengobatan tekanan darah tinggi sejak dini sangat penting. Karenanya bila tidak diobati, hal itu bisa berlanjut pada masalah kesehatan seperti serangan jantung, stroke, dan bahkan ginjal.
Mitosnya, nyeri pada dada merupakan tanda pasti terkena serangan jantung
Faktanya, belum tentu benar demikian. Meskipun biasanya serangan jantung memiliki gejala nyeri atau sakit pada dada, serangan jantung juga dapat memiki gejala lainnya. Contohnya antara lain, termasuk sesak napas, mual, merasa pusing, dan nyeri atau ketidaknyamanan pada salah satu atau kedua lengan, rahang, leher atau punggung.
Mitosnya, sakit jantung hanya bisa terjadi pada orang yang punya riwayat serupa
Faktanya, tidak hanya orang yang punya riwayat keluarga dengan penyakit jantung saja yang bisa terkena. Meskipun keluarga Anda tidak memiliki riwayat serupa, Anda tetap berisiko terkena. Dan yang perlu Anda lakukan untuk mencegahnya adalah dengan melakukan pola hidup yang sehat. Antara lain dengan menjaga kadar kolesterol tetap sehat, menjaga tekanan darah yang seimbang, menjaga berat badan yang sehat dan tidak merokok.
Mitosnya, memeriksa kadar kolesterol bisa dilakukan di waktu usia lanjut nanti
Faktanya, American Heart Association merekomendasikan Anda agar mulai memeriksakan diri, khususnya kadar kolesterol setiap 5 tahun sekali dan dimulai sejak usia 20 tahun. Tapi, ada baiknya juga Anda memeriksakan kadar kolesterol jika memiliki riwayat keluarga penyakit jantung. Karenanya, bila Anda memiliki riwayat keluarga penyakit jantung, Anda memiliki risiko lebih tinggi dibanding yang tidak.
Mitosnya, gagal jantung artinya jantung telah berhenti berdetak
Jantung yang tiba-tiba berhenti berdetak saat terkena serangan jantung, bukan berarti menandakan Anda terkena gagal jantung. Saat gagal jantung, jantung terus bekerja, tapi tidak memompa darah sebaik seharusnya.
Hal ini dapat menyebabkan sesak napas, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki atau batuk terus-menerus dan mengi. Ketika Anda mengalami serangan jantung, Anda bisa kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas hingga menyebabkan kematian.
sumber: hellosehat