pelantar.id – Aliansi Mahasiswa Tanjungpinang menggelar aksi menolak kenaikan tarif pass pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, di depan pintu masuk pelabuhan, Senin (28/5). Mereka menilai kenaikan hingga 100 persen itu semena-mena dan menambah beban masyarakat.

“Kami menolak kenaikan tarif pass pelabuhan,” ujar Koordinator Aksi, Norbaryansyah.

Menurut mahasiswa, kebijakan Pelindo I Tanjungpinang menaikkan pass pelabuhan dari Rp5.000 menjadi Rp10 ribu per penumpang, sangat mengganggu kehidupan bermasyarakat. Apalagi, saat ini masyarakat sedang melaksanakan puasa Ramadan dan bersiap menyambut Idul Fitri, dimana tingkat kebutuhan meningkat.

Pertimbangan lain penolakan mahasiswa, lanjut Norbaryansyah, kondisi pelabuhan saat ini sangat tidak memadai. Fasilitas yang ada di pelabuhan masih semrawut, terutama untuk area parkir.

“Seharusnya Pelindo komitmen, benahi dulu fasilitas di pelabuhan, baru menaikkan tarif,” kata dia.

Kenaikan tarif pass pelabuhan itu sebenarnya telah mendapat persetujuan dari Pemerintah Kota Tanjungpinang. Namun, mahasiswa bersikeras kenaikan itu sangat tidak relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

General Manajer PT Pelindo I Cabang Tanjungpinang, I Wayan Wirawan

General Manajer PT Pelindo I Cabang Tanjungpinang, I Wayan Wirawan yang menemui langsung para pendemo menjelaskan, kenaikan tarif pass pelabuhan merupakan penyesuaian dengan pelabuhan lain di Kepri. Menurutnya, kenaikan tarif pass pelabuhan di SBP Tanjungpinang seharusnya sudah diterapkan tahun lalu.

“Seharusnya sudah sejak tahun lalu dinaikkan. Dibandingkan pelabuhan lain, pass pelabuhan di sini (SBP Tanjungpinang) sangat kecil,” kata dia.

I Wayan mengatakan, sebelumnya, tarif pass pelabuhan hanya naik Rp2.000, dari Rp3.000 menjadi Rp5.000. Kenaikan itu tak banyak membantu Pelindo mengingat biaya operasional yang semakin meningkat.

Tentang area parkir yang masih semrawut, I Wayan menjelaskan, Pelindo saat ini sedang menunggu proses lelang pembenahan perparkiran di Pelabuhan SBP Tanjungpinang. Ia menegaskan, masalah kenaikan tarif pass pelabuhan sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan melalui beberapa tahapan.

“Jadi, kenaikan ini tidak datang tiba-tiba saja, semua ada prosesnya,” ujarnya.

Meski demikian, kepada para mahasiswa itu I Wayan berjanji akan mengakomodir segala tuntutan mereka. Ia juga menegaskan komitmen Pelindo yang akan terus meningkatkan pelayanan bagi para pengguna jasa pelabuhan.

“Kami akan bahas lagi di manajemen untuk penyesuaian tarif pass pelabuhan ini. Saya tidak bisa memutuskan sendiri,” katanya.

Penulis: Albar
Editor: Yuri B Trisna