pelantar.id – Media sosial adalah sarana berkomunikasi, informasi dan entertainmen yang banyak digunakan orang saat ini. Bahkan sudah menjadi gaya dan kebutuhan hidup.
Penggunaan media sosial tentu sah-sah saja, untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Namun, penggunaan media sosial yang berlebihan ternyata dapat berdampak buruk pada kehidupan dan diri seseorang.
Di antaranya adalah dapat menaikkan risiko seseorang terkena masalah mental atau kejiwaan. Hal semacam itulah yang membuat beberapa orang “mundur” dari kehidupan di dunia maya.
Beberapa selebritis dunia seperti Ed Sheeran, Taylor Swift, Justin Bieber, Demi Lovato, sempat melakukan jeda dari media sosial. Beberapa figur publik Indonesia, juga ambil jeda dari media sosial, termasuk Karin Novilda atau Awkarin memutuskan untuk “menghindari” media sosial Instagram.
Jika media sosial sudah membuat hidup Anda merasa tidak bermakna lagi, ada baiknya berhenti untuk menggunakan sejenak. Mengutip laman Self pada Selasa (23/10/2018), ada beberapa manfaat yang bisa didapat ketika Anda memutuskan untuk istirahat dari media sosial seperti yang pernah Awkarin lakukan.
1. Membantu tidur lebih baik
Banyak orang yang tidur dengan ponsel di samping mereka. Kebiasaan ini menurut National Sleep Foundation bisa berpengaruh pada kebiasaan tidur Anda.
Cahaya biru yang dipancarkan ponsel bisa mengganggu produksi melatonin tubuh. Hormon ini bertanggung jawab membantu seseorang untuk tidur.
Melihat media sosial dengan cahaya biru sebelum tidur jelas menghambat mata untuk terpejam dan menyebabkan Anda sulit tidur.
2. prioritas interaksi langsung
Profesor di Europe Business School, Andreas Kaplan mengatakan, penggunaan media sosial seperti Facebook secara berlebihan memiliki keterkaitan dengan hal-hal seperti isolasi sosial, kesepian, dan depresi.
Menurut psikolog klinis di University of North Carolina, AS, Jacqueline Nesi mengatakan, media sosial merupakan alat yang hebat untuk berhubungan dengan teman dan keluarga.
“Tetapi menggunakannya dengan berlebihan, dengan mengorbankan interaksi langsung dengan teman atau keluarga, bisa berdampak negatif pada hubungan dan kesejahteraan,” tambahnya.
3. Mengurangi kecemasan
Walaupun ada korelasi antara media sosial dengan berbagai hal buruk seperti kecemasan dan depresi, bukan berarti mereka menjadi penyebabnya.
Profesor Psikologi dari Kent State University, AS Jacob Barkley, mengatakan, mengambil jeda dari teknologi membantu beberapa orang mengurangi kecemasan mereka.
Hal ini karena beristirahat dari teknologi berarti mengurangi kewajiban seseorang untuk menanggapi komunikasi yang bersifat konstan.
4. Membantu mengurangi FOMO
FOMO atau Fear of Missing Out berarti kecemasan berlebihan ketika seseorang ketinggalan informasi dari media sosial.
“Ketika Anda terhubung dengan jaringan yang besar melalui perangkat yang satu ini, Anda bisa merasa tidak berada di tempat Anda berada sekarang,” ujar profesor yang meneliti penggunaan media dan perilaku di Kent State Univeristy, Andrew Lepp.
Menarik diri dari media sosial jelas membantu Anda untuk melepaskan diri dari FOMO. Sekalipun, akan terasa menyiksa di awal.
5. Mengilhami Anda untuk berolahraga
Keluar dari kehidupan dunia maya mungkin menginspirasi Anda untuk sedikit lebih berolahraga. Selain menyehatkan, gaya hidup aktif juga mampu menurunkan kecemasan.
6. Membantu mengingat hal yang Anda sukai
Jika Anda berhenti mendedikasikan waktu untuk satu hal, Anda akan bebas untuk melakukan sesuatu yang lain. Lepp mencontohkan, keluarganya bebas dari teknologi pada hari Minggu. Mereka bisa menghabiskan waktu bersama untuk naik gunung atau makan bersama.
Anda mungkin suka melukis, pergi taman, menjadi sukarelawan, olahraga, memasak, atau melakukan kesenangan lain.
==========
sumber: liputan6.com
foto: ngehits.net