pelantar.id – Pusat Penelitian Pew telah melakukan survei terhadap remaja di Amerika Serikat, yang menanyakan tentang pengalaman mereka dengan media sosial baik positif maupun negatif. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak sangat menyadari manfaat dan masalah penggunaan media sosial.

Melansir Digital Trends, Minggu (2/12/18), survei itu dilakukan awal tahun ini, dengan melibatkan 743 remaja berusia 13 hingga 17 tahun. Meski responden berjumlah kecil, namun menurut peneliti, data yang dikumpulkan cukup mendalam.

Hasil positif dari media sosial yang dirasakan para remaja itu adalah mereka merasa lebih terhubung dengan teman-teman. Sebanyak 81 persen responden mengakuinya.

Selain itu, 69 persen remaja menghargai media sosial sebab memberi akses untuk berinteraksi dengan beragam orang. Dan, 68 persen mengatakan mereka merasa seolah-olah memiliki orang-orang yang mendukung di masa-masa sulit.

Menariknya, para remaja itu mengakui tentang perasaan tertekan dengan masalah di media sosial. Misalnya, harus tampil sebaik mungkin untuk mengesankan orang lain, serta terlihat sukses dengan memperoleh banyak suka dan komentar.

Ilustrasi remaja menggunakan media sosial

Sebanyak 45 persen remaja mengatakan, mereka kewalahan dengan semua drama di media sosial. Lalu, 43 persen merasa tertekan untuk hanya memposting konten yang membuat mereka terlihat menarik.

Kemudian, sebanyak 37 persen mengatakan mereka merasa tertekan untuk hanya memposting konten yang akan mendapatkan suka dan komentar.
Temuan lainnya, para remaja itu percaya media sosial membantu mereka untuk menjadi lebih berpikiran terbuka, dan itu membantu mereka menemukan sudut pandang baru.

Baca Juga : 

Manfaat Berhenti Gunakan Media Sosial

Secara keseluruhan, remaja yang menggunakan media sosial lebih banyak menggunakan emosi positif daripada negatif.

Hasil survei ini menunjukkan keseimbangan antara aspek positif dan negatif terhadap media sosial. Para remaja cukup sadar diri tentang bagaimana media sosial memengaruhi kehidupan mereka, dan bahwa mereka benar-benar berpikir kritis tentang masalah ini.

Sumber : viva.co.id