Oleh: Fathurrohim

Pelantar.id – Kota Sabang, Pulau Weh, Aceh memiliki daya tarik wisata yang wajib dikunjungi jika bertandang ke Serambi Mekkah.

Salah satunya adalah Monumen Kilometer Nol yang terletak di Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Sabang. Untuk menuju ke sana, dibutuhkan waktu perjalanan sekitar satu jam menggunakan mobil dari Kota Sabang.

Sebagai tambahan informasi, Pulau Weh sendiri musti ditempuh menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Perjalanan kapal laut ini pun memakan waktu sekitar 45 menit.

Masyarakat lokal menyebut, weh berarti terpisah dalam bahasa Aceh. Sebab, dulunya Pulau Weh merupakan dataran yang menyatu dengan Kota Banda Aceh yang kemudian perlahan-lahan berpisah dan meninggalkan jarak 38 kilometer jauhnya.

Selama perjalanan dari Kota Sabang menuju monumen ini, perbukitan dengan pepohonannya yang masih terjaga akan memanjakan mata.

Ditambah lagi dengan gugusan pulau-pulau dan pantai berpasir putihnya, membuat perjalan kian terasa nikmat.

Sesampainya di pintu gerbang masuk, pengunjung akan disambut dengan beberapa ekor monyet ekor panjang. Kehadiran mereka biasanya berharap iba agar diberi sesuatu untuk diberi makan.

Setelah melewati pintu gerbang, akan terlihat kios di kiri dan kanan sepanjang jalan menuju Monumen Kilometer Nol.

Kios-kios itu menjajakan berbagai pernak-pernik seperti gelang, topi, gantungan kunci, hingga baju, dan celana bertuliskan Pulau Weh atau Tugu 0 Kilometer.

Tak hanya menjadi simbol batas negara, tugu ini pun turut mendapat sentuhan tangan tokoh besar Indonesia. Sebut saja Wakil Presiden Indonesia ke enam, Try Sutrisno yang meresmikan Monumen Kilometer Nol pada 9 September 1997.

Kemudian B.J. Habibie menambahkan prasasti yang menjelaskan tentang penetapan posisi geografis 0 kilometer Indonesia pada 24 September di tahun yang sama.

Habibie pun menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk pengukurannya yang menggunakan Global Positioning System (GPS).

 

Fakta-fakta terkait Tugu Kilometer Nol

Setelah diresmikan 22 tahun lalu, Tugu Monumen Kilometer Nol ini telah banyak mengalami renovasi. Berikut fakta-fakta yang ada di Monumen Kilometer Nol:

– Tugu nol kilometer memiliki tinggi sekitar 43,6 meter di atas permukaan laut. Bangunannya pun didominasi dengan cat bewarna putih.

– Tugu ini memiliki empat pilar penyangga sebagai simbol batas-batas negara. Yakni dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas hingga Rote.

– Pada empat pilar itu, terdapat pula ornamen Rencong yang merupakan senjata adat khas Aceh. Keberadaanya merupakan simbol perjuangan masyakarat Aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

– Karena telah menjadi objek wisata, terdapat pula beberapa fasilitas di Monumen Nol Kilometer seperti lahan parkir, musala, dan kantin.